Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan, seorang pekerja kebersihan (N) di Wisma Atlet terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.
Ia mengatakan, hal itu diperkuat dengan data Whole Genome Sequencing (WGS) bersangkutan yang dikirim ke GISAID.
Baca juga: Kasus Covid-19 Harian Inggris Naik 16 Persen dari Rekor Sebelumnya karena Hadapi Delta dan Omicron
Baca juga: Pemahaman Masyarakat terkait Varian Omicron Sangat Penting dalam Pengendalian Covid-19
"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien N, terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember. Data-datanya juga sudah kami konfirmasikan GISAID dan sudah dikonfirmasikan kembali dari GISAID bahwa memang data ini adalah data sequencing Omicron," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Budi menerangkan, pasien N adalah pekerja pembersih di rumah sakit wisma atlet.
Pada tanggal 8 Desember sampel yang bersangkutan diambil secara rutin oleh tim dari wisma atlet, kemudian dikirimkan ke Kementerian Kesehatan untuk dilakukan WGS, pada tanggal 10 Desember.
"Dan kita lihat bahwa ada tiga pekerja pembersih rumah sakit yang positif PCR nya. tapi yang terkonfirmasi positif omicron adalah satu orang," ujar Budi.
Budi mengatakan, ketiganya tidak mengalami gejala dan sehat serta menjalani karantina di Wisma Atlet.
"Ketiganya tanpa gejala jadi mereka
Masih sehat tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk, kemudian mereka bertiga juga sudah dites PCR kembali, karena tes PCR pertamanya pada tanggal 8 sudah dites exit tes kembali 3 hari berikutnya dan hasilnya sudah negatif," jelas mantan dirut Bank Mandiri ini.
Siapkan Tes Khusus Deteksi Varian Omicron
Upaya mencegah virus corona terus dilakukan di Indonesia.
Terakhir, pemerintah saat ini sedang mengusahakan terobosan terbaru dengan mengupayakan jenis tes khusus untuk bisa mendeteksi varian Omicron.
Baca juga: Wamenkes: Total 72 Negara Terinfeksi Omicron, Hanya 51 yang Lapor Ke GISAID
Baca juga: Kasus Covid-19 Pelaku Perjalanan Internasional Masih Didominasi Varian Delta
Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian, Badan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Meskipun setiap orang sudah mendapatkan vaksinasi.
WHO juga merekomendasikan penguatan penemuan kasus di pintu masuk negara dan masyarakat.
Melalui kegiatan upaya testing dan treasing, harus tetap diperkuat.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
"Saat ini pemerintah terus berupaya untuk memperkuat pintu masuk dengan menerapkan beberapa syarat bagi pelaku perjalanan internasional seperti tes PCR, status vaksinasi dan karantina," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Rabu (15/12/2021).
Selain itu Nadia menyebutkan jika pemerintah saat ini sedang mengusahakan terobosan terbaru. Yaitu mengupayakan jenis tes khusus untuk bisa mendeteksi varian Omicron.
"Pemerintah sedang mengupayakan jenis tes khusus mampu deteksi dini kasus Omicorn secara cepat untuk mencegah penularan di tingkat masyarakat," tambahnya lagi.
Apa lagi saat ini pemerintah melihat peningkatan kasus atau pelaku perjalanan. Jika awalnya pelaku Perjalanan hanya sekitar 300, saat ini mencapai 4000 kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Kita waspadai. Kami ingin sekali mengingatkan saat ini kita masih dalam situasi pandemi. Terutama kita akan menjelang perayaan natal dan tahun baru," papar Nadia kembali.
Ia pun kembali mengingatkan beberapa waktu lalu Indonesia mengalami lojakan kasus. Dimana disebabkan oleh pasca libur panjang.
"Tetap waspada, patuhi protokol kesehatan, segera vaksinasi dan ikuti anjuran pemerintah. Baik pusat maupun pemerintah daerah untuk kegiatan dan keselamatan kita bersama," pungkasnya.