News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Petugas Kebersihan di Wisma Atlet yang Positif Omicron Tak Miliki Riwayat Berpergian ke Luar Negeri

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas merapikan tumpukan kantong sampah plastik kuning yang menumpuk di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021). Sejumlah petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap tiap hari mengumpulkan kantong plastik berwarna kuning yang menumpuk berisikan APD bekas pakai, kardus makanan, dan sejumlah barang pasien yang sudah tidak terpakai. Kemudian tumpukan limbah itu disimpan di ruang khusus Tower 7 RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Sekali angkut, RSD Wisma Atlet bisa mengangkut 2 ton limbah medis corona. Dalam sehari petugas dapat mengangkut 3 kali yaitu pagi, siang, dan malam hari. Petugas Kebersihan di Wisma Atlet yang Positif Omicron Tak Miliki Riwayat Berpergian ke Luar NegeriTribunnews/Jeprima

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mendeteksi kasus pertama varian Omicron pada seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta pada Rabu (15/12/2021).

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pasien dengan inisial N tersebut tidak memiliki riwayat berpergian ke luar negeri.

Meski demikian, hal itu dapat saja terjadi berkaca dari kasus di Hongkong.

Baca juga: Tak Hanya Satu, Menkes Sebut Ada Lima Orang Lagi yang Kemungkinan Positif Varian Omicron

Baca juga: Menkes Umumkan Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, Pasien Tanpa Gejala

"Untuk kasus Omicron pada petugas kebersihan di Wisma Atlet ini tidak memiliki history perjalanan luar negeri.
Tetapi kita belajar dari Hongkong memang terjadi juga seperti itu. Jadi karena dia melayani pasien sehingga akibatnya dia tertular," terang Menkes Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).

Budi menegaskan, sampai sekarang pihaknya belum melihat ada penularan Omicron berbasis transmisi komunitas.

Menkes Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021). (istimewa)

Meski demikian, Whole Genome Sequencing tetap tingkatkan sebagai upaya deteksi varian Omicron dengan metode deteksi baru.

"Supaya kalau ada Omicron kita bisa tahu lebih cepat dengan penggunaan teknologi reagen PCR SGTF ini," ungkap mantan dirut Bank Mandiri ini.

Pasien Tanpa Gejala

Sebelumnya Budi mengumumkan, seorang pekerja kebersihan (N) di Wisma Atlet terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.

Hal itu diperkuat dengan data Whole Genome Sequencing (WGS) bersangkutan yang dikirim ke GISAID.

"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien N, terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember. Data-datanya juga sudah kami konfirmasikan GISAID dan sudah dikonfirmasikan kembali dari GISAID bahwa memang data ini adalah data sequencing Omicron," ujar Budi.

Budi menerangkan, pasien N adalah pekerja pembersih di rumah sakit wisma atlet.

Tim Wisma Atlet Pademangan bersama KKP kelas 1 Soetta, Tenaga Ahli Wantimpres dan PT Meccaya menggelar kegiatan vaksinasi untuk para WNI repatriat termasuk WNI ekspatriat, TKI dan WNI yang menjalani studi di luar negeri. Kegiatan ini dimulai 20 September 2021 dan akan berlangsung selama setahun dengan evaluasi setiap bulannya. (dok. Meccaya)

Pada tanggal 8 Desember sampel yang bersangkutan diambil secara rutin oleh tim dari Wisma Atlet, kemudian dikirimkan ke Kementerian Kesehatan untuk dilakukan WGS, pada tanggal 10 Desember.

"Dan kita lihat bahwa ada tiga pekerja pembersih rumah sakit yang positif PCR nya. tapi yang terkonfirmasi positif omicron adalah satu orang," ujar Budi.

Budi mengatakan, ketiganya tidak mengalami gejala dan sehat serta menjalani karantina di Wisma Atlet.

"Ketiganya tanpa gejala jadi mereka
Masih sehat tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk, kemudian mereka bertiga juga sudah dites PCR kembali, karena tes PCR pertamanya pada tanggal 8 sudah dites exit tes kembali 3 hari berikutnya dan hasilnya sudah negatif," jelas mantan dirut Bank Mandiri ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini