News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kekebalan Tubuh yang Terinfeksi dengan Vaksin Jauh Berbeda, Ini Penjelasan Tenaga Kesehatan

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah ibu hamil menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis kesatu di Rumah Sakit Belleza, Kedaton, Selasa (24/8/2021). RS Belleza memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac atau vaksin pertama bagi ibu hamil dengan usia kandungan setelah tiga bulan dan sebelum delapan bulan yang bertujuan untuk membantu membentuk sistem kekebalan tubuh. (Tribunlampung.co.id/Deni)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Banyak rumor yang beredar sejak program vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 tahun keatas diluncurkan pada 14 Desember 2021.

Di sisi lain, ada yang berpandangan jika tidak perlu divaksin. Biar terkena infeksi secara alami agar mendapat kekebalan. Pandangan seperti ini seharusnya sudah dihapuskan.

Hal ini diungkapkan oleh Satgas Imunisasi IDAI KOMDA KIPI dr Mei Neni Sitaresmi Ph D SpA (K). Karena antibodi karena vaksin dengan terinfeksi jauh berbeda.

Baca juga: Empat Alasan Mengapa Anak Usia 6 Tahun Keatas Harus Divaksin Covid-19

Baca juga: Penelitian Ini Klaim Zifivax Tingkatkan Neutralizing Antibody Terhadap Varian Omicron

"Apa sih bedanya antara infeksi alami dengan vaksinasi. Infeksi alamiah virus tidak terkontrol. Bisa varian Delta, barian Omicron, jumlah bisa puluhan, ribuan dan tidak memilih target," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Jumat (24/12/2021).

Suasana pemberian vaksin Covid 19 kepada masyarakat umum di The Springs Club Gading Serpong, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Kamis(16/9/2021). Kegiatan vaksinasi covid-19 yang diadakan oleh pihak Rumah Sakit Saint Carolus Summarecon Serpong dengan menyediakan ratusan dosis vaksin jenis Pfizer kepada para pesertanya. Vaksin yang dilakukan dua hari (15-16 september) ini menyediakan 1.200 dosis. Program vaksinasi tahap pertama ini dilakukan dalam rangka mempercepat realisasi herd immunity atau kekebalan tubuh. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Karenanya saat menyerang anak-anak, bayi, orangtua, masing-masing memiliki gejala yang bervariasi. Ada yang ringan, sedang hingga berat. Lalu tidak sedikit pula menimbulkan komplikasi kematian.

"Kita sudah banyak sekali kehilangan saudara, sahabat, yang meninggal karena Covid-19. Pembentukan antibodinya bervariasi. Mereka yang sudah terinfeksi, tenryata bisa terinfeksi lagi," kata dr Mei menambahkan.

Apa lagi dengan kemunculan varian Omicron. Sehingga sekitar satu hingga tiga bulan, bisa terinfeksi kembali.

Ini tentu berbeda dengan vaksinasi Covid-19 yang bertujuan untuk membentuk kekebalan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini