Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer mengatakan pada Selasa kemarin bahwa pemerintah AS telah setuju untuk membeli tambahan 10 juta kursus terapi oral virus corona (Covid-19).
Sehingga total pesanan obat oral yang dilakukan pemerintah AS kepada Pfizer menjadi 20 juta kursus.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (5/1/2022), rincian kesepakatan yang diperluas ini memang tidak diungkapkan oleh perusahaan itu, namun pemerintah AS mengaku akan membayar 5,29 miliar dolar AS kepada Pfizer untuk pesanan pertama dari 10 juta kursus yang dipesan pada November 2021.
Baca juga: Inggris Setujui Penggunaan Obat Oral Paxlovid untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Baca juga: Mengenal Paxlovid, Obat Covid-19 dari Pfizer, Bagaimana Cara Kerjanya?
Perlu diketahui, Obat Pfizer yang diberi nama 'Paxlovid' itu telah disahkan bulan lalu untuk digunakan kelompok usia 12 tahun ke atas.
Menurut data percobaan, obat ini telah terbukti menunjukkan efektivitas hampir 90 persen dalam mencegah kasus rawat inap dan kematian pada pasien dengan risiko tinggi penyakit parah.
"Sekitar 10 juta kursus pengobatan Paxlovid telah dipercepat untuk pengiriman pada akhir Juni 2022, dengan pesanan yang tersisa akan menyusul pada akhir September 2022," kata Pfizer.
Pil antivirus saingan dari perusahaan rival Merck & Co ini juga telah memenangkan otorisasi peraturan pada bulan lalu.
Pemerintah AS memiliki kesepakatan untuk sebanyak 5 juta kursus pil Molnupiravir dari Merck & Co dengan harga 700 dolar AS per kursus.