News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Satgas Ungkap Saat Ini Kesulitan Lakukan Tracing Covid-19, Ini Faktornya

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasubbid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Koesmedi Priharto, Sp.OT., M.Kes, dalam virtual talk show BNPB bertajuk 'Hidup Berdampingan dengan Covid-19: Peran Perangkat Desa Lawan Corona', Kamis (29/7/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Sub Bidang Tracing Satgas Covid-19 Koesmedi Priharto mengungkapkan, bahwa pihaknya akan terus meningkatkan tracing di tengah penyebaran varian Omicron.

Ia juga mendorong setiap daerah untuk terus meningkatkan tracing Covid-19.

Hal itu disampaikan Koesmedi saat diskusi bertajuk Bersiap Menghadapi Gelombang Omicron yang disiarkan Polemik Trijaya, Sabtu (15/1/2022).

"Kemarin teman-teman dari dinas kesehatan bersurat ke BNPB untuk minta tracing itu didukung dan sedang merancang secepatnya, bagaimana kita mendukung daerah terhadap sisi tracing," kata Koesmedi.

Meski begitu, ia mengatakan, bahwa melakukan tracing di situasi saat ini lebih sulit daripada sebelumnya.

Koesmedi menyebut, ada sejumlah faktor yang menjadikan hal itu sulit dilakukan.

Antara lain, masyarakat sudah merasa euforia akibat kasus Covid-19 yang mulai turun dan merasa sudah divaksinasi.

Baca juga: Dinkes DKI Jelaskan Kronologi 36 Warga Krukut Positif Covid-19, Tracing Jalan Terus 

"Ketiga ini yang ada tidak enak, kita mendengarnya bahwa kalau kita diperiksa, kemudian di tes lagi nanti pedulilindungi kita yang jadi hitam. Kita tidak bisa kemana-mana. Padahal yang itu kita lakukan kan," ungkapnya.

Untuk itu, Koesmedi mengatakan, bahwa trecing sangat perlu untuk memutus penyebaran Covid khususnya varian Omicron.

Ia pun mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam melakukan tracing.

Baca juga: Ada 725 Kasus Positif, Kepala Dinas Kesehatan DKI: 95 Persen Kasus Omicron Ringan dan Tanpa Gejala

"Jadi hal-hal yang semacam ini perlu komunikasi. Media sosial, media seperti radio, TV untuk selalu membantu kita memberikan pengertian kepada masyarakat terhadap hal tersebut," jelasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini