News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Omicron Melonjak Jadi 748 Kasus, 155 diantaranya Transmisi Lokal

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan Omicron Melonjak Jadi 748 Kasus, 155 diantaranya Transmisi Lokal

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan kenaikan kasus Omicron di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, per tanggal 15 Januari tercatat 748 kasus Omicron di Tanah Air, dimana mayoritas terdeteksi dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Sebagian besar dari kasus omicron ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Sebanyak 569 orang dan transmisi lokal sebanyak 155 kasus. Kita masih melakukan penyelidikan epidemiologi pada 24 kasus positif Omicron," kata Nadia kegiatan virtual Indonesian Congress Simposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries', Minggu (15/1/2022).

Baca juga: IDI Minta Pintu Kedatangan Luar Negeri Diperketat Cegah Lonjakan Kasus Omicron

Baca juga: Tiga Hal yang Membuat Varian Omicron Tidak Bisa Dianggap Enteng

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes ini mengatakan, varian Omicron lebih cepat menular dibading varian Delta.

Anggota staf yang mengenakan alat pelindung diri (APD) menyemprotkan desinfektan di luar pusat perbelanjaan di Xi'an di provinsi Shaanxi, China utara pada 11 Januari 2022. (Photo by AFP) / China OUT (AFP/STR)

Meski demikian gejala yang ditimbulkan cenderung tidak bergejala atau sangat ringan seperti batuk, pilek, yang akan bisa hilang dengan sendirinya.

Sementara untuk probable Omicron saat ini mencapai 1800 kasus.

Adapun kasus terbanyak dari luar negeri yang datang dari Arab Saudi, Turki, Amerika Serika, Malaysia, maupun Uni Emirat Arab (UEA).

"Kasus terbanyak dari Arab Saudi, lalu Turki yang merupakan wisatawan, ketiga Amerika Serika dan UEA," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini