News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bangga Penanganan Covid-19, Jokowi: Kita Miliki Gotong-royong, Negara Besar Tidak

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Rektor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Mangadar Situmorang, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan pejabat lainnya menyaksikan seorang mahasiswa pencinta alam melakukan repling dari Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise yang akan diresmikan di Kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1/2022). Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Barat, salah satunya menghadiri Dies Natalis ke-67 Unpar dan meresmikan Gedung Pudat Pembelajaran Arntz-Geise di Kampus Unpar. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bangga atas penanganan Covid-19 di Indonesia.

Kasus harian Covid-19 yang sempat menyentuh angka 56 ribu kini bisa turun menjadi 100-200 kasus.

Hal itu kata Jokowi, berkat adanya gotong-royong di tengah masyarakat. 

"Kenapa kita bisa menurunkan drastis dari 56 ribu ke angka 100, itu karena kita yang memiliki yang namanya gotong-royong, Pancasila kita ada di situ," kata Jokowi, Senin, (17/1/2021).

Gotong-royong menjadi kunci penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Masyarakat bahu membahu saling meringankan beban sesama dalam menghadapi pandemi.

"Negara besar tidak memiliki, negara tidak mempunyai bahwa rakyat di Desa, rakyat di RT/RW mau memberikan rumahnya untuk isolasi untuk karantina, yang berpunya mau memberikan sembako kepada yang kesusahan karena pandemi. Dan itu saya lihat betul implementasi dari pancasila itu ada, masih kuat sekali," katanya.

Baca juga: Investor Pasar Modal Indonesia Naik 90 Persen saat Pandemi Covid-19

Jokowi mengatakan banyak negara lain yang kaget Indonesia bisa menurunkan kasus dari 56 ribu ke angka seratusan.

Menurut Jokowi, kuncinya adalah semua elemen bersatu dan bergerak. Mulai dari pemerintah, Pemda, TNI Polri, organisasi-organisasi rakyat, dan lainnya.

"Kegotongroyongan kita, itu yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini