News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Dari Segi Umur Bersadarkan Jumlah, Anak Lebih Rendah Alami KIPI Dibanding Orang Dewasa

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksinasi. Bagi diabetesi, kadar gula darah harus normal agar lolos syarat vaksinasi. berikut ini merupakan tips menjaga gula darah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari berharap tidak ada lagi yang meragukan keamanan vaksin Covid-19. 

"Saya berharap tidak ada lagi yang menyangsikan tentang keamanan vaksin Covid-19. Karena jumlah vaksinasi diberikan ke masyarakat Indonesia demikian banyak," ungkapnya pada kanal YouTube IDAI TV, Senin (24/1/2022). 

Terhitung pada 22 Januari 2022, vaksinasi Covid-19 hampir 180 juta dosis. Sedangkan untuk vaksin kedua 122 juta lebih dan vaksinasi ketiga sudah 1,3 juta dosis.

Sedangkan perkembangan vaksin Covid-19 pada anak terus berjalan.

Baca juga: Omicron Makin Meluas, Epidemiolog Sarankan Percepat Vaksin Booster dan Kerja WFH

Baca juga: Menkes: Vaksin Booster Setengah Dosis Beri Dampak KIPI yang Ringan

Hindra menyebutkan jika untuk vaksin Covid-19 jenis Pfizer dan Moderna sudah diberikan pada anak remaja usia 12-17 tahun.

Kedua jenis vaksin ini telah diberikan pada 5 juta remaja di Amerika Serikat sampai hari ini.

Amerika sejak November 2021 bahkan sudah memberikan vaksin Pfizer pada anak usia 5-11 tahun.

"Penelitian di Cina, Sinovac yang kita pakai, sudah diberikan pada anak umur 3 tahun. Covaxin di India sudah diberikan 12-17 tahu . India juga memberikan DNA vachine bagi anak 12-17 tahun," kata Hindra lagi. 

Beberapa vaksin covid-19 juga sudah sedang diuji mulai umur 6 bulan, namun hasil belum dipublikasi. 

Untuk vaksin anak di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). 

Di sisi lain, Hindra menekankan jika reaksi setelah imunisasi merupakan hal yang wajar.

Baca juga: Komnas KIPI: Kematian di Jombang dan Bone Tak Terkait Vaksin Covid-19

Karena ada benda asing yang masuk di dalam menggunakan jarum tentu dapat menyebabkan reaksi lokal. 

"Perih, nyeri bengkak. Gejala menyeluruh juga ada, batuk, sakit kepala, dan sebagainya," ucap Hindra menambahkan. 

Hindra mengungkapkan jika hal tersebut merupakan reaksi alamiah untuk membentuk antibodi. Kejadian usai vaksinasi Covid-19 bisa hilang 1-2 hari tanpa pengobatan. 

"Jumlah laporan KIPI masuk ke Komnas, dari berbagai umur, yang kecil lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar KIPI pada anak lebih tinggi. Namun lebih rendah dibandingkan dewasa," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini