Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Omicron meninggal dunia.
Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia.
Belajar dari kejadian itu, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengingatkan, pentingnya vaksinasi Covid-19.
Diketahui dari dua pasien tersebut, satu diantaranya belum menerima suntikan vaksin.
Sementara, satu lainnya telah menerima vaksin namun memiliki komorbid.
"Kita punya dua kasus yang meninggal. Pertama tidak divaksin, kedua sudah divaksin tapi punya komorbid yang tidak terkendali, oleh karena itu pa5tut kita waspadai adalah segera vaskin, kita berkaca pada kasus yang meninggal belum divaksin," ujarnya dalam kegiatan konferensi virtual PDPI, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Kasus Omicron Naik, Perhimpunan Dokter Paru Sarankan Anak Usia 6- 11 Tahun Lebih Baik Sekolah Online
Menurutnya, vaksinasi dapat mencegah pemburukan pada seseorang jika terinfeksi Covid-19, terutama bagi orang dalam kategori lansia.
Sementara bagi orang yang memiliki komorbid meski telah divaksinasi, jika memiliki gejala Covid-19 seperti batuk, nyeri tenggorokan, lemas, pilek, segera periksa diri, dan kalau terkonfirmasi sebaiknya di rawat.
"Jadi, jika anda belum vaskin segeralah divaksin dan kalau anda punya komorbid atau lansia ada gejala ke arah Omicron segera periksakan diri," pesannya.
Ia pun mengingatkan bagi siapa saja yang telah menerima vaksinasi untuk menyegerakan vaksinasi booster jika telah menerima jadwal.
Serta terus displin pada protokol kesehatan.
Baca juga: Lebih Cepat Deteksi Omicron, Menkes Tambah Stok Tes PCR-SGTF ke Daerah
"Vaksinasi tidak bisa berdiri sendiri. Penambahan booster itu adalah salah satu upaya meningkatkan imunitas, tapi jangan terlena kalau sudah booster sudah cukup. Orang yang tidak divaksinasi meskipun protokol kesehatannya ketat juga tidak cukup," kata dokter RSUP Persahabatan ini.