Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus Omicron di Indonesia kian bertambah. Hingga 24 Januari 2022 ini kasus menjadi 1.626 orang.
"Per hari ini total kasus Omicron 1.626 orang," kata Nadia saat dikonfirmasi, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Waspada! Omicron Sudah Masuk Lingkungan Keluarga, Positivity Rate Indonesia Melebihi Standar WHO
Baca juga: Kasus Omicron Transmisi Lokal di Jakarta Meningkat, Wagub DKI Imbau Warga agar Lebih Hati-hati
Ia mengatakan dari total tersebut, 1.019 kasus positif terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN), 369 kasus transmisi lokal, serta 238 kasus masih diteliti sumber penularannya.
"Terdiri dari PPLN 1019 orang, non PPLN 369 orang, dan masih dalam penyelidikan epidemiologi (PE) sebanyak 238 orang," imbuhnya.
Sebelumnya, pada Jumat (21/1/2021) tercatat kasus Omicron di Tanah Air sebanyak 1.161 orang.
Dari total kasus tersebut dilaporkan dua pasien diantaranya meninggal dunia.
Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.
“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso.”ucap Nadia yang juga menjadi juru bicara Kementerian Kesehatan ini.
Kedua pasien tersebut memiliki komorbid.
Punya Potensi Sama dengan Varian Lain, Picu Kematian
Dua orang pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia dilaporkan meninggal pada Sabtu, 22 Januari 2022.
Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat Tangsel.
Kemudian satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso.
Terkait hal tersebut, pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman Indonesia menyebutkan jika varian Omicron tetap dapat menyebabkan kematian.
"Selalu saya sampaikan Omicron termasuk varian of concern (VOC) dan berbahaya, bisa serius dampaknya. Dan ada potensi menyebabkan kematian, ada potensi menyebabkan keparahan," ungkap Dikcy pada Tribunnews, Senin (24/1/2022).
Selain dapat meningkatkan kematian, VOC punya kelebihan masing-masing. Atau, memiliki daya yang tentunya menjadi alasan kenapa dia menjadi varian of concern.
"Kenapa menjadi VOC karena bisa memperburuk situasi pandemi, termasuk menyebabkan kematian. Bahkan kalau bicara kematian omicron sebetunya dari sisi kerawanan tidak ada bedanya dengan Alpha, Beta," tegas Dicky.