News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Omicron Lebih Berpotensi Sebabkan Kesehatan Memburuk Pada Anak Dibandingkan Delta, Ini Faktornya

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trend kenaikan kasus positif Covid-19 saat ini terus terjadi.

Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman Indonesia situasi pandemi di Indonesia sudah cukup serius. 

"Strategi kesehatan masyarakat, sebenarnya sudah urgent ya. Terutama di kota besar di Jawa-Bali ini. Karena kota besar ini lah memang akan mengawali pendekatan kasus signifikan," kata Dicky pada Tribunnews, Jumat (28/1/2022).

Ia pun menekankan pada pemerintah untuk tidak menunggu adanya kenaikan kasus hingga kematian pada anak.

Apa lagi varian Omicron ini ternyata memberikan perburukan dari varian sebelumnya.

"Jangan menunggu kematian di anak, jangan sampai anak masuk kasus rumah sakit. Karena jelas, Omicron punya potensi perburukan pada anak lebih besar dari pada Delta," kata Dicky menambahkan.

Baca juga: Presiden Jokowi Sarankan Pasien Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala, Isolasi Mandiri di Rumah 5 Hari

Dan lagi, nanti kemungkinan hunian rumah sakit di dominasi oleh anak-anak. Sehingga ada risiko angka keparahan dan kematian pada anak jauh lebih besar dari pada Delta.

Menurut Dicky hal ini dikarena beberapa faktor. Satu di antaranya adalah anak belum terlindungi secara maksimal. Belum semuanya mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Selain itu ada beberapa kondisi dimana anak berada dalam kategori rawan. Misalnya anak memiliki potensi risiko karena mengalami obesitas. Atau mempunyai komorbid.

Baca juga: BREAKING NEWS Menkes Sebut Ada Tiga Pasien Omicron Meninggal, Satu diantaranya Belum Terima Vaksin

"Jadi ini yang harus jadi pertimbangan. Pemerintah perlu review itu. Kalau menunggu kasus terjadi anak, sudah telat. Dalam artian, kita gagal melindungi anak," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini