Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memberikan informasi soal kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Omicron sedang terjadi di sejumlah daerah.
Bahkan, sebelumhya diprediksi bahwa gelombang ke-tiga Covid-19 akan terjadi pada bulan Februari 2022.
Menangapi hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo meminta masyarakat tetap tanang dan tak perlu panik.
Namun demikian, ia mengingatkan bukan berarti masyarakat meremehkan kenaikan kasus Covid-19.
"Saya kira yang utama tentu pemerintah sudah betul bahwa kita tidak perlu panik, kita tidak boleh ketakutan terhadap gelombang tiga ini. Namun demikian jangan menganggap hal ini sepele, jangan menganggap hal ini suatu hal yang biasa saja," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan, Senin (31/1/2022).
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Rahmad mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Dimana, saat ini dianggap sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Ia mengatakan, melalui disiplin protokol kesehatan oleh masyarakat, diharapkan kenaikkan kasus positif terutama dari varian Omicron dapat diminimalisasi.
"Nah momentum inilah kita gunakan menggunakan protokol kesehatan. Dengan cara itu saya kira kita bisa antisipasi," ucap Rahmad.
Selain itu, Rahmad juga mengingatkan proteksi lainnya dalam menghadapi penyebaran Covid-19. Yakni, dengan melakukan vaksinasi.
Ia pun mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi disentra-sentra pelayanan kesehatan.
"Kepada masyarakat yang belum divaksin, ya ayok menuju ke vaksin dan termasuk yang booster. Yang satu dua vaksin segera," ajak Handoyo.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus positif Covid-19 baru bertambah hingga 10.185 kasus baru pada hari ini, Senin (31/1/2022).
Penambahan pada hari ini lebih sedikit dibanding kemarin, Minggu (30/1/2022), yakni penambahan sebanyak 12.422 kasus.
Total kasus konfirmasi positif hingga hari ini bertambah menjadi 4.353.370 orang.
Kasus aktif saat ini menjadi 68.596, setelah mendapatkan penambahan sebanyak 6.878 orang.
Sementara yang sembuh menjadi 4.140.454 setelah alami penambahan sebanyak 3.290 dan meninggal menjadi 144.320 setelah bertambah 17 orang.
Lalu jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 316.050. Sementara suspek saat ini sebanyak 8.675 orang.