News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Epidemiolog: Menaikkan Level PPKM Saat ini Sudah Sangat Mungkin

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga medis menunjukkan vaksin Covid-19 Pfizer booster saat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga di Kantor OJK, Wisma Mulia 2, Jakarta Selatan, Minggu (23/1/2022). Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 booster atau vaksin dosis ketiga kepada masyarakat umum. Vaksin booster bertujuan untuk memperkuat imunitas masyarakat di tengah serbuan virus corona varian Omicron di Indonesia. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman menyebutkan jika level PPKM bisa menggunakan leveling dengan beberapa perubahan indikator.

Karena pada prinsipnya Indonesia saat ini memiliki modalitas yang cukup bagus dalam menghadapi varian Omicron.

Modal yang bagus ini terletak pada imunitas. Khususnya untuk daerah Jawa Bali, terutama di wilayah Jabodetabek.

Baca juga: Ciri-ciri Gejala Omicron, Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Cukup Isoman Saja!

Ditandai dengan cakupan vaksin yang cukup memadai.

Dari itu, menurutnya penetapan PPKM Level 4 itu menjadi kecil kemungkinan.

Apa lagi mengubah Indonesia level darurat untuk lockdown karena karena modalitas Indonesia telah tinggi dari segi imunitas.

"Sehingga, sebetulnya PPKM level 3 pun sudah cukup bisa digunakan. Hanya di pengetatan pelonggaran ini disesuaikan.

Baca juga: Omicron Terus Melonjak, Luhut: Usia 60 Tahun ke Atas Jangan ke Luar Rumah Dulu 1 Bulan

Dan ini yang saya tangkap dari arahan pak presiden sebetulnya," ungkapnya pada Tribunnews, Minggu (6/2/2022).

Karena PPKM level 3 pada prinsipnya membatasi aktivitas. Dan orang-orang yang berada di luar perlu memiliki bekal proteksi imunitas memadai.

Semisal telah melakukan vaksinasi Covid-19 dua dosis, atau booster.

"Begitu prinsipnya kan dalam PPKM. Nah ini kemudian diperkuat dengan adanya misalnya WFH yang seharusnya sekarang 50 persen ya. Atau kalau tidak 25 persen," kata Dicky menambahkan.

Di sisi lain, Dicky menghimbau pemerintah untuk tidak langsung mengarahkan pembelajaran tatap muka secara 100 persen.

Mungkin bisa dilakukan secara hybrid. Di antaranya seperti melakukan pembelajaran secara online. Lalu setengahnya dilakukan secara offline.

Baca juga: Perbedaan Gejala Varian Omicron dengan Flu Biasa, Cenderung Serupa, Ini Pencegahannya!

"Bisa juga ada yang hybrd itu, 50 persen yang keluar dalam surat edaran.

Tapi ini harus diperkuat dengn indikator epidemiologi. Ada banyak hal yang dilihat satu persatu," katanya lagi.

Tapi secara umum, menaikkan level PPKM untuk saat ini sangat mungkin. Tapi yang terpenting itu adalah melakukan mitigasinya.

"Level mau diturunkan atau tetap pun kalau 3T, 5M dan vaksinasi dan akselerasi mitigasi tidak menguat ya sama saja,"pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini