TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Kamis (10/2/2022).
Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 40.618 kasus.
Sebelumnya, Rabu (9/2/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 46.843 kasus.
Hal ini berarti terjadi pengurangan lebih dari lima ribu kasus.
Baca juga: Kasus Covid-19 Anak di Indonesia Meningkat, Minggu Pertama Februari 2022 Capai 7.990 Kasus
Bertambahnya 40.618 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 4.667.554 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com pada Kamis pukul 17.32 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak 18.182 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.234.510 pasien.
Baca juga: Kasus Covid-19 pada Anak Naik 1.000 Persen, IDAI Ingatkan Omicron Sangat Infeksius
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 74 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 144.858 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: 6 Juta Orang Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Booster Covid-19
Kemenkes: Kebutuhan Obat untuk Pasien Covid-19 di 34 Provinsi Cukup
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkuat beberapa layanan kesehatan dalam upaya mengendalikan kasus Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menuturkan, dalam mendukung optimalnya sistem pelayanan kesehatan nasional maka perlu memenuhi kebutuhan obat obatan, oksigen, serta menjamin keamanan dan kesehatan tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar virus.
Ia mengatakan, kebutuhan obat di 34 provinsi sudah mencukupi.
"Favivirapir, Remdesivir, Tocilizimah 400mg/20ml, multivitamin, IVIg 5%/50ml total 4.958.599, sedangkan stoknya mencapai 23.663.526," kata dia di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Wisatawan Positif Covid-19 yang Nekat Liburan di Malang Terancam Pasal Pidana Kekarantinaan
Terkait ketersediaan oksigen di 20 Kabupaten/Kota besar di Jawa-Bali juga sudah mencukupi.
"Rata-rata kebutuhan hingga lebih dari 48 jam,” jelas dr. Nadia.
Aktivitas testing dan tracing untuk mencegah infeksi virus juga ditingkatkan dan diperluas.
Kemudian menyiapkan penginapan tenaga kesehatan bekerjasama dengan Kemenparekraf untuk menyediakan asrama hotel terpusat bagi tenaga kesehatan.
“Tenaga kesehatan kita perlu mendapatkan perlindungan dari terinfeksi Covid-19. Kita harus menata alur mobilisasi yang terpusat bagi tenaga kesehatan kita agar meminimalisir risiko terinfeksi dan sakit, serta melindungi keluarga mereka dari paparan yang tinggi dari virus,” tambah perempuan berhijab ini.
Baca juga: Perbedaan Ciri Gejala Covid-19 pada Anak dan Orang Dewasa
Tentunya dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dalam masa-masa seperti ini dengan menekan jumlah konfirmasi kasus harian.
Masyarakat bisa berpartisipasi dengan cara melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah apabila terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.
Apabila tidak memungkinkan isoman, isolasi terpusat bisa dilakukan di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah.
“Masyarakat terus kami imbau untuk memperketat protokol kesehatan dan segera melengkapi vaksinasi untuk memperkecil peluang dirawat dengan gejala berat hingga kritis akibat terinfeksi Covid-19," pesan dia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)