News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Satgas Covid-19 Sebut Orang Tanpa Gejala Dapat Menyumbang Penularan Covid-19

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyebut Seseorang yang terinfeksi Covid-19 tanpa bergejala atau OTG tetap mampu menularkan pada orang lain jika tidak melakukan isolasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seseorang yang terinfeksi Covid-19 tanpa bergejala atau OTG tetap mampu menularkan pada orang lain jika tidak melakukan isolasi.

Hal ini diingatkan kembali oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.

"Faktanya, tidak semua kasus positif di lapangan dapat terscranning 100 persen. Dalam kondisi pandemi, testing menjadi tolak ukur tunggal penentuan diagnostik sebuah penyakit," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Ini Ciri-Ciri Gejala Omicron, OTG dan Ringan Diimbau untuk Isoman

Baca juga: Pasien Covid-19 Omicron Gejala Ringan dan OTG Bisa Isoman di Rumah, 3 Syarat Wajib Dipenuhi

Di lapangan, tidak semua orang melakukan tes. Perlu diketahui berdasarkan gejala klinis, kasus positif bisa kasus bergejala, tanpa gejala.

Hal ini berarti orang tampak sehat belum tentu terbebas dari Covid-19.

Sejumlah bilik isolasi mandiri terpasang di Gedung Kesenian Provinsi DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat bilik isolasi mandiri dari tenda warna oranye untuk menangkal penyebaran virus corona (Covid-19). Kebijakan ini dirancang menyusul banyaknya kasus positif Covid-19 yang diawali dengan gejala ringan atau bahkan tak bergejala. Mereka yang mengalaminya tentu harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari demi memastikan ada atau tidaknya keberadaan virus di dalam tubuhnya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Menurut Wiku, secara global, jumlah kasus positif dengan gejala, lebih sedikit persentasenya dari pada kasus bergejala.

Mayoritas ahli sepakat, dengan kasus bergejala, masih lebih infeksius atau menular dibandingkan kasus gejala.

"Studi lain menujukkan munculnya peluang kasus positif pada kontak erat, kasus positif tanpa gejala sekitar 3-25 persen lebih rendah dibandingkan kontak erat kasus positif bergejala," kata Wiku menambahkan.

Mengingat gejala seperti batuk, bersin dapat memperbesar peluang penularan dibandingkan orang yang tidak batuk dan bersin.

"Walau begitu lebih sedikit dan tidak menular dibandingkan kasus tidak bergejala, jika tidak diantisiapsi dengan baik akan ada kenaikan kasus secara signifikan," tegasnya.

Wiku pun menambahkan, berdasarkan delapan studi di Cina, OTG dapat menyumbangkan 24 persen dari keseluruhan penularan yang terjadi populasi.

"Hal paling penting orang tanpak sakit akan cenderung mengisolasikan dirinya. Dengan fakta ini, sikap bijak adalah menerapkan protokol kesehatan secara menyeluruh baik orang sehat dan sakit," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini