News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebaran Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia 12 Februari 2022: Jabar Tertinggi, Disusul DKI Jakarta

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus Covid-19 di Indonesia per 12 Februari 2022. Dalam artikel terdapat data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Sabtu (12/2/2022)

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Sabtu (12/2/2022).

Diketahui, hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 55.209 kasus.

Tambahan kasus Covid-19 ini pun mengalami kenaikan dibanding kemarin (11/2/2022), yang berada di angka 40.489 kasus.

Artinya, saat ini terjadi penambahan kasus baru sebanyak 15.209 dibandingkan hari Jumat.

Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.763.252.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Indonesia Bertambah 55.209 Orang

Sementara itu, untuk kasus aktif Covid-19 di Indonesia berjumlah 335.340 orang.

Berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (12/2/2022), terjadi penambahan kasus aktif Covid-19 sebanyak 22.532 kasus.

Hal tersebut, menjadikan total kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 335.340 kasus.

Di mana Jawa Barat menjadi daerah tertinggi dengan jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 101.663 kasus.

Sebaran Kasus Aktif Covid-19 di 34 Provinsi

Berikut ini sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi Covid19.go.id pada Sabtu (12/2/2022):

1. Jawa Barat: 101.663

2. DKI Jakarta: 79.720

3. Banten: 55.399

4. Bali: 19.032

5. Jawa Timur: 16.142

6. Jawa Tengah: 15.706

7. Sumatera Utara: 4.728

8. DI Yogyakarta: 4.646

9. Papua: 4.047

10. Kalimantan Selatan: 3.644

11. Lampung: 3.156

12. Nusa Tenggara Barat: 2.997

13. Sumatera Selatan: 2.894

14. Sulawesi Selatan: 2.839

15. Maluku: 2.049

16. Kalimantan Timur: 2.528

17. Riau: 2.045

18. Sulawesi Utara: 1.748

19. Sumatera Barat: 1.384

20. Papua Barat: 1.257

Ilustrasi Virus Corona. Dalam artikel terdapat data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Sabtu (12/2/2022)(Freepik)

21. Kalimantan Barat: 1.133

22. Kepulauan Riau: 1.074

23. Kalimantan Tengah: 1.002

24. Bangka Belitung: 863

25. Nusa Tenggara Timur: 772

26. Sulawesi Tenggara: 759

27. Jambi: 522

28. Bengkulu: 455

29. Aceh: 364

30. Sulawesi Tengah: 317

31. Gorontalo: 130

32. Maluku Utara: 130

33. Kalimantan Utara: 102

34. Sulawesi Barat: 18

Baca juga: Kota Tangerang Selatan Diminta Kebut Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia

Pemerintah Siapkan Kebijakan Antisipasi Lonjakan Kasus Covis-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan sejumlah langkah yang diambil pemerintah untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Mulai dari percepapatan vaksinasi Covid-19 hingga mendorong penggunaan layanan telemedisin.

Hal tersebut, dilakukan karena tren kenaikan Covid-19 kembali terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

“Tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat sangat pesat.”

“Namun, secara umum dampak terhadap rumah sakit dan kematian masih relatif lebih kecil daripada varian Delta,” kata Luhut dalam Keterangan Pers Ratas Evaluasi PPKM secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/2/2022).

Luhut menyebut, ada beberapa kebijakan yang disiapkan pemerintah untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Mulai dari percepapatan vaksinasi hingga mendorong penyediaan fasilitas penginapan khusus para tenaga kesehatan (Nakes).

Pertama, pemerintah mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.

“Pemerintah mengambil kebijakan, mendorong percetan vaksinasi, terutama dosis dua untuk para lansia dan kelompok rentan lainnya.”

“Kemudian, penyediaan vaksin booster yang cukup untuk masyarakat,” ucap Menko Marves.

Kedua, meningkatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit, termasuk jumlah tempat tidur.

Ketiga, mengaktifkan fasilitas isolasi terpusat untuk merawat pasien tanpa gejala atau OTG dan gejala ringan sehingga tidak membebani rumah sakit.

Keempat, mendorong penyediaan fasilitas penginapan khusus para nakes.

“Diharapkan (para nakes) menginap dekat rumah sakit, sehingga mereka bisa proteksi kesehatannya dan tidak tertular,” ungkap Luhut.

Kelima, mengenai perawatan di rumah sakit, sesuai arahan Presiden, hanya gejala sedang, berat, dan kritis yang masuk rumah sakit, sisanya masuk isolasi terpusat.

Keenam, Pemerintah akan mendorong secara masif penggunaan telemedisin untuk masyarakat yang memiliki gejala ringan.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini