News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Minggu, 20 Februari 2022: Jawa Barat Tertinggi, Jatim Masuk 5 Besar

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi Covid-19 di Indonesia per 20 Februari 2022. Dalam artikel terdapat data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Jawa Barat paling banyak penyumbang kasus aktif, Minggu (20/2/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah merilis data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Jawa Barat paling banyak penyumbang kasus aktif, Minggu (20/2/2022).

Diketahui, terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 48.484 pasien pada hari ini.

Tambahan kasus Covid-19 hari ini mengalami penurunan dibanding Sabtu (19/2/2022) kemarin, yang berada di angka 59.384 kasus.

Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 5.197.505 hingga sore ini.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Indonesia Tambah 48.484, Jumlah Kasus Aktif 536.358

Baca juga: Positif Covid-19, Tapi Belum Terima Telemedisin Gratis? Hubungi Hotline Whatsapp 081110500567

Sementara itu, untuk total kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 536.358 orang.

Berdasarkan data di situs Satgas Covid-19, terjadi penambahan kasus aktif Covid-19 sebanyak 15.448 kasus pada Minggu (20/2/2022). 

Tambahan kasus aktif ini mengalami penurunan dibandingkan Sabtu (19/2/2022) kemarin, yakni di angka 24.527 kasus.

Provinsi Jawa Barat masih menjadi daerah tertinggi yang jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 168.868 hingga Minggu ini.

Disusul DKI Jakarta, sebanyak 71.357 kasus aktif, sedangkan Banten berada di urutan kelima, yakni 33.327

Sebaran Kasus Aktif Covid-19 di 34 Provinsi

Berikut ini sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi Covid19.go.id pada Minggu (20/2/2022):

1. Jawa Barat: 168.868

2. DKI Jakarta: 71.357

3. Banten: 69.531

4. Jawa Tengah: 37.559

5. Jawa Timur: 33.327

6. Bali: 16.110

7. Sumatera Utara: 15.205

8. DI Yogyakarta: 14.772

9. Sulawesi Selatan: 12.516

10. Kalimantan Timur: 11.115

11. Papua: 8.945

12. Sumatera Selatan: 8.919

13. Lampung: 8.541

14. Sulawesi Utara: 7.459

15. Kalimantan Selatan: 6.555

Baca juga: 73 Persen Orang Amerika Diperkirakan Kebal terhadap Covid-19 Varian Omicron

16. Riau: 5.587

17. Sumatera Barat: 4.583

18. Nusa Tenggara Barat: 4.179

19. Kepulauan Riau: 3.602

20. Kalimantan Barat: 3.476

21. Kalimantan Tengah: 3.334

22. Papua Barat: 2.502

23. Nusa Tenggara Timur: 2.878

24. Sulawesi Tenggara: 2.388

25. Maluku: 2.326

26. Bangka Belitung: 2.159

27. Bengkulu: 1.831

28. Sulawesi Tengah: 1.618

29. Jambi: 1.576

30. Kalimantan Utara: 756

31. Aceh: 734

32. Maluku Utara: 617

33. Gorontalo: 443

34. Sulawesi Barat: 424

Ilustrasi Virus Corona. (Freepik)

Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Percepat Vaksinasi Covid-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, sebanyak 69 persen pasien meninggal karena Omicron merupakan lansia dan warga yang belum divaksinasi.

Untuk itu, Presiden meminta pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk melakukan percepatan vaksinasi.

Khususnya, vaksinasi dosis kedua dan ketiga bagi lansia.

"Agar didahulukan yang lansia, ini penting sekali," katanya saat Peninjauan Vaksinasi Covid-19 Secara Virtual di 17 Provinsi, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (18/2/2022),

"Karena dari data terakhir yang saya terima 69 persen yang meninggal karena Omicron adalah lansia yang pertama, yang kedua yang belum divaksin," tambah Jokowi.

Jokowi menambahkan, masih banyak daerah yang tingkat vaksinasi dosis kedua dan ketiganya di bawah 60 persen.

"Saya hanya ingin mendorong agar seluruh kabupaten, kota dan provinsi konsentrasi di suntikan yang kedua dan suntikan yang ketiga atau booster."

"Karena dosis kedua dan dosis ketiga ini saya liat masih banyak (daerah) yang masih di bawah 60 persen masih rendah," ucapnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan pentingnya vaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan.

“Kunci dari pengendalian Covid-19 ini dalah vaksinasi dan protokol kesehatan.”

“Saya rasa kalau dua hal ini bisa kita tingkatkan secara masif di masyarakat, diharapkan negara kita bisa masuk dari pandemi ke endemi,” tegasnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini