News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Upaya dr Niko Azhari Hidayat Bantu Penanganan Covid-19, Khususnya Bagi Pasien Isoman

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Niko Azhari Hidayat, SP,BTKV(K)VE

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 40 ribu kasus harian positif covid-19 per 11 Februari 2022.

Kendati demikian, pemerintah melalui Kemenkes menyarankan masyarakat bergejala ringan maupun tanpa gejala untuk isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Imbauan itu disampaikan pemerintah karena gejala-gejala yang ditimbulkan Omicron tidak seberat gejala varian Delta. Adapun isolasi terpusat juga disediakan pemerintah.

Kondisi pandemi gelombang ketiga itu mengetuk nurani dr. Niko Azhari Hidayat, SP,BTKV(K)VE untuk  memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Ia aktif sebagai dosen di Universitas Airlangga (UNAIR) program studi Teknik Industri di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin yang saat ini fokus pada pengembangan Digital Health Technology.

Baca juga: Dosen UNJ Ubedilah Badrun Diklarifikasi KPK 2 Jam Soal Laporan Dugaan KKN Gibran-Kaesang

Berbekal nilai TriDarma UNAIR dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, dr. Niko yang juga dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular itu turut berperan dalam layanan telemedisin Vascular Indonesia yang menjadi platform resmi kemenkes dalam melayani pasien isoman yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Vascular Indonesia adalah wadah pengembangan informasi dan teknologi kesehatan vaskular ciptaan dr. Niko yang berlatar belakang Perhimpunan Dokter Bedah TKV(HBTKVI) dan menjadi salah satu yang ditunjuk pemerintah untuk membantu penanganan Covid-19 di Tanah Air bagi pasien isoman.

Di sisi lain, Dr. Niko bukanlah sosok baru di dunia kesehatan digital. Berbekal gelar dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular, ia pernah mengembangkan aplikasi KakiDiabet Indonesia pada tahun 2019.

Aplikasi social impact tersebut merupakan sarana edukasi serta pencegahan dari bahaya kaki diabet dan mendapat sambutan hangat dari para pasien diabetes.

Tak hanya itu, pria yang pernah mengenyam pendidikan clinical fellowship di University Medical Centrum Utrecht, The Netherlands, dan meraih gelar konsultan vaskular dan endovaskular itu juga menjadi salah satu inisiator aplikasi Varises Indonesia.

Aplikasi tersebut merupakan layanan inovasi daring dalam bentuk program bernama Program Vascular Indonesia Health Travel Program.

Hingga saat ini, ia telah merampungkan lebih dari seratus proyek kesehatan digital.

“Bagi saya, saat ini yang terpenting adalah mengabdi kepada masyarakat. Pengabdian ini saya wujudkan salah satunya dengan menyumbangkan waktu, tenaga, pikiran, dan empati menciptakan layanan Telemedisin Vascular Indonesia yang gratis untuk pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini