Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Citi Indonesia menggandeng PT Kimia Farma melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster Sinopharm bagi seluruh karyawan dan keluarga Citi Indonesia yang memenuhi syarat.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, hingga saat ini sudah 99 persen staf Citi Indonesia telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
Baca juga: Kemenkes: Vaksin Booster Beri Perlindungan 91% dari Kematian
"Melalui kemitraan dengan Kimia Farma, kami dapat memastikan bahwa para karyawan telah mendapatkan mendapatkan vaksin dosis ketiga," kata Batara dalam keterangannya, Rabu (23/4/2022).
"Kegiatan ini sekaligus mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mempercepat kekebalan komunal agar situasi dan kegiatan perekonomian di Indonesia dapat terus membaik,” sambungnya.
Menurutnya, peningkatan kasus positif Covid-19 beberapa pekan terakhir terutama di Jakarta, membuat semakin pentingnya penyuntikan vaksin booster.
Baca juga: 141 Juta Orang di Indonesia Sudah Disuntik 2 Dosis Vaksin Covid-19, Vaksin Booster 8 Juta
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Citi Indonesia dalam menjamin keselamatan, dan protokol kesehatan di seluruh operasinya.
Hal lain yang juga dilakukan termasuk melakukan pembersihan dan disinfeksi intensif secara rutin, serta mempertahankan rasio Workfrom-Office (25 persen) yang rendah meskipun terus menawarkan layanan perbankan dan keuangan penuh kepada nasabah sebagai bagian dari industri esensial.
Baca juga: Aturan Terbaru Booster Covid-19 bagi Lansia: Bisa Diberikan 3 Bulan Setelah Vaksin Primer
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Ardhy Nugrahanto Wokas mengatakan, Sinopharm telah disetujui pemerintah untuk diberikan sebagai booster homolog bagi resipien di atas 18 tahun, yang artinya bahwa dosis ini hanya dapat diberikan kepada mereka yang telah menerima vaksin Sinopharm sebagai dosis primer secara lengkap.
Sebagai bagian dari program Gotong Royong tahun lalu, Kimia Farma juga mendukung Citi Indonesia dalam penyediaan vaksin Sinopharm untuk karyawan.
"Kami berharap agar semakin banyak korporasi besar yang dapat bergabung dalam program ini, agar kita bisa saling membantu pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat," kata Ardhy.