TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan saat ini belum saatnya berbicara tentang memasuki fase endemi Covid-19.
Nadia menyebut fase saat ini berfokus pada pengendalian pandemi Covid-19.
"Kita jangan bicara dulu deh masuk fase endemi, sekarang fasenya bagaimana pandemi ini bisa terkendali," ungkap Nadia dalam keterangan pers Update Perkembangan Covid-19 di Indonesia, Selasa (1/3/2022).
Nadia mengungkapkan, sebelum menyatakan Covid-19 di Indonesia sebagai endemi, terlebih dahulu akan memasuki fase pra-endemi.
"Penting adalah bagaimana laju penularan terus ditekan dalam kurun waktu tertentu."
"Kemarin sempat kurang dari 1 penularannya pada September Oktober November Desember 2021, kemudian ada varian baru," ungkapnya.
Baca juga: Apa Itu Endemi? Ini Arti serta Perbedaannya dengan Epidemi dan Pandemi
Vaksinasi Jadi Kunci
Lebih lanjut, Nadia menyebut Indonesia perlu mempersiapkan diri menghadapi varian baru agar tidak menjadi potensi permasalahan ke depan.
"Kuncinya selain terus menekan laju penularan, yaitu vaksinasi kunci utamanya untuk segera memberi proteksi."
"Tidak hanya pada level individu, tapi pada level komunitas," ujarnya.
Cakupan vaksinasi yang luas dan memiliki efikasi tinggi, dibutuhkan untuk keluar dari pandemi Covid-19.
"Maka (vaksinasi) booster kita lakukan terutama pada masyarakat rentan," ungkap Nadia.
Baca juga: Ketua DPR Puan Minta TNI-Polri Bantu Kawal Pemulihan Ekonomi dan Sosial Akibat Pandemi Covid-19
10 Juta Orang Sudah Disuntik Booster
Diketahui, Indonesia menargetkan penerima vaksin Covid-19 sebanyak 208.265.720 orang.