TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengumumkan data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia.
Jawa Barat paling banyak penyumbang kasus aktif per Selasa (1/3/2022).
Diketahui, terdapat penambahan kasus virus Corona sebanyak 24.728 pasien pada hari ini.
Tambahan kasus Covid-19 hari ini mengalami penurunan dibanding Senin (28/2/2022) kemarin, yang berada di angka 25.054 kasus.
Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 5.589.176 hingga sore ini.
Baca juga: 69 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Karena Belum Divaksin
Sementara itu, untuk total kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 539.214 orang.
Berdasarkan data di situs Satgas Covid-19, terjadi penambahan kasus aktif Covid-19 sebanyak 15.484 kasus pada Selasa (1/3/2022).
Tambahan kasus aktif ini mengalami penurunan dibandingkan Senin (28/2/2022) kemarin, yakni di angka 19.200 kasus.
Saat ini, Provinsi Jawa Barat masih menjadi daerah tertinggi yang jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 182.206 hingga Selasa ini.
Disusul Jawa Tengah, sebanyak 44.938 kasus aktif, sedangkan DI Yogyakarta berada di urutan kelima, yakni 29.029.
Sebaran Kasus Aktif Covid-19 di 34 Provinsi
Berikut ini sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi Covid19.go.id pada Selasa (1/3/2022):
1. Jawa Barat: 182.206
2. Jawa Tengah: 44.938
3. DKI Jakarta: 38.084
4. Banten: 33.347
5. DI Yogyakarta: 29.029
6. Jawa Timur: 26.082 Bali: 16.110
7. Sumatera Utara: 21.906
8. Kalimantan Timur: 18.844
9. Sulawesi Selatan: 18.500
10. Lampung: 13.677
11. Papua: 11.786
12. Sumatera Selatan: 10.511
13. Sumatera Utara: 10.071
14. NTT: 7.740
15. Kepulauan Riau: 7.17
Baca juga: Kemenkes Sebut Jumlah Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Melandai
16. Riau: 7.570
17. Bali: 6.553
18. Sumatera Barat: 6.385
19. Kalimantan Barat: 5.775
20. Kalimantan Selatan: 5.559
21. Bangka Belitung: 4.265
22. Sulawesi Tenggara: 4.025
23. Kalimantan Tengah: 4.004
24. Bengkulu: 3.555
25. Kalimantan Utara: 3.066
26. Jambi: 2.723
27. Nusa Tenggara Barat: 2.298
28. Sulawesi Utara: 2.021
29. Papua Barat: 1.948
30. Aceh: 1.428
31. Sulawesi Barat: 1.111
32. Maluku: 896
33. Maluku Utara: 891
34. Gorontalo: 714
Pemerintah Pantau Tren Penurunan Kasus Covid-19 di Sejumlah Daerah
Dikutip dari Setkab.go.id, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan selama sepekan tren kasus Covid-19 dan hospitalisasi harian pasien Covid-19 di sejumlah daerah mulai menurun.
Meski demikian, pemerintah terus memantau konsistensi tren penurunan tersebut dalam beberapa pekan ke depan.
“Ada juga beberapa provinsi yang sudah mencapai puncaknya."
"Jadi sudah mulai melandai, sudah seminggu menurun. Tapi kita masih menunggu konsistensi penurunannya dalam dua minggu ke depan,” kata Menkes dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi PPKM melalui konferensi video, Minggu (27/02/2022) .
Lebih lanjut, Menkes memberikan contoh, seperti tren Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan sudah mulai melandai dan terlihat segera menurun.
Sementara itu, sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta, Bali, Banten, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat telah memperlihatkan tren penurunan yang konsisten dalam tiga minggu berturut-turut.
Baik dari jumlah penularan maupun juga positivity rate-nya.
Baca juga: 6 Kondisi Anak Boleh Tunda Vaksinasi Covid-19
Di sisi lain, sejumlah provinsi masih menunjukkan adanya tren peningkatan, terutama di luar Jawa dan Bali.
“Beberapa provinsi masih mengalami peningkatan, khususnya di Jawa, itu di Jogjakarta masih meningkat, kemudian di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, di Sumatra Utara juga masih meningkat, Kepulauan Riau, sama Riau juga masih meningkat, kemudian beberapa provinsi di Sulawesi,” ungkap Menkes.
Lebih lanjut Budi menyampaikan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) juga terlihat mulai melandai dan masih relatif terkendali.
“Terjadi pergeseran dari Jawa-Bali ke luar Jawa-Bali dan kita ada juga beberapa catatan provinsi-provinsi dan kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang perlu kita perhatikan."
"Tapi belajar dari pengalaman Jawa-Bali bahwa keterisian rumah sakit sekitar 40-50 persen dari Delta, mudah-mudahan masih bisa kita kendalikan,” jelasnya.
Adapun tingkat kematian pada gelombang Omicron, kata Budi, juga relatif lebih rendah dibanding saat gelombang Delta.
“Yang meninggal di rumah sakit kami lihat sekarang per harinya 250-an orang, dibandingkan dengan puncak Delta yang 2.000 orang per hari, jadi sekitar hampir 15 persen dari puncaknya Delta,” ucapnya.
Budi menambahkan, jumlah pasien meninggal terbanyak adalah mereka yang belum divaksinasi, belum divaksinasi lengkap, memiliki komorbid, dan kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mengakselerasi laju vaksinasi terutama bagi kelompok rentan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani)