News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

12,5 Juta Anak Usia 6 sampai 11 Tahun di Indonesia Sudah Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun di SDN 03 Kel. Pejagalan Penjaringan Jakarta Utara, Kamis (16/12/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tercatat hingga (10/3) sore, sekitar 18,9 juta anak Indonesia usia 6-11 tahun sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 12,5 juta anak di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.

Adapun total sasaran vaksinasi 6-11 tahun adalah 26,4 juta anak.

Sementara, untuk kelompok usia 12-17 tahun, tercatat dosis pertama sebanyak 25 juta dan 20,6 juta diantaranya sudah mendapatkan dosis kedua.

Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), Cissy Kartasasmita menyampaikan, proteksi anti bodi baru timbul 2 minggu setelah vaksinasi kedua.

“Vaksinasi anak 6-11 tahun, cakupan vaksinasi kedua baru 45 persen, sedangkan yang 12-17 tahun sudah 77 persen," ujar dokter yang akrab dipanggil Prof Cissy ini, Kamis (10/3/2022).

Menanggapi kekhawatiran akan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), ia menegaskan  vaksinasi anak aman.

Baca juga: Aturan Terbaru Pelni, Calon Penumpang yang Sudah Vaksin Kedua Tak Perlu Lagi PCR dan Antigen

“Vaksinasi anak terbukti aman, kalaupun ada KIPI, sifatnya ringan dan segera
hilang. Dari laporan KIPI yang saya ikuti, tidak ada KIPI berat sampai laporan terakhir Februari lalu,” paparnya.

Prof Cissy menjelaskan, untuk vaksinasi anak, jenis vaksin yang diberikan adalah Sinovac, yakni vaksin yang dilemahkan dan tidak aktif (inactive).

“Selama ini vaksin inactive diketahui aman seperti vaksin untuk program imunisasi anak” lanjutnya.

Ia meingatkan meskipun sudah vaksinasi, protokol kesehatan  tetap harus dijalankan.

“Meski nanti boleh bebas naik kereta, bus dan pesawat dalam negeri. Mau sekolah tatap muka juga bisa, tapi tetap dengan prokes,” imbuhnya.

Baca juga: Kemenkes Catat 80 Balita Meninggal Karena Covid-19 Sejak Januari 2022

Saat terpapar Covid-19, anak bisa jadi tidak memunculkan gejala atau hanya gejala ringan.

Namun, dikhawatirkan bisa terjadi MIS-C yang berat atau long Covid pada anak terutama remaja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini