TRIBUNNEWS.COM - Situasi penanganan Covid-19 Indonesia yang mulai membaik membuat publik bertanya kemungkinan diperbolehkannya mudik lebaran tahun 2022 ini.
Seperti diketahui sudah 2 tahun berturut-turut, pemerintah melarang masyarakat mudik demi mengatasi penularan Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah kini sedang mengkaji perizinan mudik di hari Raya Idul Fitri mendatang.
Untuk menentukan boleh atau tidak mudik lebara, kata Wiku, pemerintah perlu mempertimbangkan segala indikator penanganan Covid-19 terkendali.
Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Terjadi Penurunan Kepatuhan terhadap Prokes, 61,2 Persen Karena Jenuh
Baca juga: Sebaran 11.532 Kasus Corona 17 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat, Disusul Jakarta 1.583 Kasus
Mulai dari cakupan vaksinasi hingga tingkat kematian akibat Covid-19 harus di angka yang rendah secara konsisten.
"Pemerintah sedang mengkaji hal tersebut dengan memastikan bahwa penularan covid bisa dikendalikan dengan memastikan cakup vaksin dan booster semakin tinggi, protokol kesehatan dijalankan displin oleh masyarakat.
"Kasus harian Covid-19, BOR rumah sakit, kematian harus ditekan dan dapat konsisten rendah. Ini modal kita bersama," kata Wiku dalam konferensi persnya disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/3/2022).
Wiku memastikan pemerintah akan segera mengumumkan boleh atau tidaknya mudik lebaran.
"Pemerintah akan mengumumkan update kebijakannya terkait hal ini apabila sudah siap," lanjut dia.
Baca juga: Ketua Satgas IDI: Meski Endemi Bukan Berarti Covid-19 Selesai
Di samping itu, Wiku menjelaskan perkembangan terkini penanganan Covid-19.
Ia menjelaskan, saat ini kasus positif nasional turun 64 persen dari puncak setelah menunjukkan trend penurunan selama 3 minggu berturut turut.
"Setelah melewati puncak sebanyak 390 ribu kasus positif, jumlah penambahan kasus mingguan saat ini adalah 140 ribu atau telah turun 250 ribu kasus dari puncaknya," ungkap Wiku, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Kabar baik lainnya adalah penurunan kasus positif juga terjadi secara menyeluruh di seluruh provinsi Indonesia. Minggu lalu, tidak ada satu provinsi pun yang mengalami penambahan kasus lebih besar dari pada minggu sebelumnya.
Baca juga: Pemerintah Jamin Mutu dan Kelayakan Stok Vaksin Covid-19 Sesuai Standar Internasional
Senada dengan kasus positif, kasus aktif konsiten mengalami penurunan selama dua minggu berturut-turut. Hingga saat ini turun mencapai 52 persen dari puncak.