Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Walau tidak lagi jadi syarat perjalanan, tes antigen dan PCR tetap penting dilakukan ketika mengalami gejala dan berkontak erat dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.
Ia pun menyebutkan angka testing akan terus ditingkatkan agar tidak ada orang positif Covid-19 tapi tidak terindifikasi di tengah masyarakat umum.
"Testing bukan hanya syarat perjalanan. Dan perlu dipahami, fungsi testing hanya satu-satunya cara membedakan orang positif dengan orang sehat," ungkap Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022).
Untuk itu, Wiku menghimbau pada masyarakat untuk jujur dan berinisiatif melakukan tes ketika bergejala. Atau melakukan kontak erat sebagai kunci mencegah penularan semakin meluas.
Baca juga: Antrean Tes PCR untuk Penumpang Internasional di Bandara Soetta Membludak, AP II Angkat Bicara
Terakhir, Wiku menyebutkan jika vaksin dosis kedua dan booster harus ditingkatkan lagi cakupannya. Secara nasional, dosis vaksin dua harus ditingkatkan hingga 70 persen.
Sedangkan booster setidaknya ditingkatkan pada populasi rentan seperti lanjut usia, komorbid atau mereka yang belum mendapatkan vaksin.
"Terutama provinsi tujuan mudik seperti pulau Jawa.
Pada gubernur dan bupati dan walikota dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DIY Yogyakarta terus memantau data vaksinasi dosis kedua dan booster," tegasnya.
Kunci ibadah tenang dan aman di bulan Ramadan adalah dengan melakukan proteksi semaksimal mungkin.
Selain itu sadar untuk melakukan testing dan segera vaksin booster. Ditambah menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan sehingga dapat tercipta mudik bersama keluarga yang aman dengan Covid-19.