TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah kembali mengumumkan data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 3.840 kasus, Rabu (30/3/2022).
Hari ini, tambahan kasus Covid-19 mengalami penurunan dibanding Selasa (29/3/2022), yang berada di angka 3.895 kasus.
Artinya, tambahan kasus baru pun berkurang 55 pasien dibandingkan pada Selasa kemarin.
Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 6.009.486 hingga sore ini.
Kabar baiknya, pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 7.876, sehingga totalnya mencapai 5.742.931 orang.
Baca juga: Indonesia Inisiasi Kesetaraan Sertifikat Digital Vaksin Covid-19 Diakui Global
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 118 jiwa.
Jadi, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 155.000 jiwa.
Adapun total kasus aktif di Indonesia sebanyak 111.555 orang.
Dikutip dari situs Kemenkes, total masyarakat yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 196.354.667 orang.
Kemudian, sebanyak 159.025.975 dosis kedua telah disuntikkan ke warga.
Untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, saat ini sudah disuntikkan ke 21.728.296 orang.
Baca juga: Muhammadiyah Terbitkan 15 Poin Panduan Ibadah Saat Pandemi Covid-19 di Bulan Ramadan
Tiga Indikator yang Dikejar Pemerintah di Bulan Ramadan di Masa Pandemi Covid-19
Diberitakan Tribunnews.com, Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menyampaikan perkembangan Covid-19 terkini.
Sebelumnya, ia mengingatkan ketika mendekati bulan Ramadan, Wiku menyebutkan semaksimal mungkin harus menekan risiko penularan.
Setidaknya, ada tiga indikator yang perlu terus dipantau dan upayakan bersama.
Pertama, angka reproduksi virus yang harus ditekan.
Kedua, positif rate yang harus diturunkan di saat testing terus ditingkatkan.
Ketiga, program vaksinasi yang juga harus ditingkatkan pemerintah.
Terkait faktor yang pertama, pengukuran epidemiologi yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
"Kabar baiknya, dibandingkan angka reproduksi virus di 10 Maret lalu, angka per 24 Maret menujukkan penurunan di seluruh pulau besar di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022).
Penurunan paling besar berada di Nusa Tenggara, yakni dari 1,14 jadi 1,01. Kedua adalah positivity rate dan testing.
Saat ini, berdasarkan data mingguan di tingkat nasional, positivity rate sebesar 5,20 persen.
Angka tersebut, turun jika dibandingkan pada angka sebelumnya yaitu 8,81 persen.
Bahkan, angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron yang mencapai 17 persen.
"Sayangnya orang diperiksa baik PCR mapun antigen mengalami penurunan. Di minggu ini, total jumlah orang diperiksa 700 ribu. Untuk tes PCR 185 ribu dan antigen 517.000," jelas Wiku.
Menurutnya, data ini terbilang rendah mengingat di puncak Omicron lalu, jumlah orang diperiksa lebih dari 2 juta.
Pada tes PCR menyumbang 650 ribu dan antigen 1,4 juta.
Lalu, yang terakhir adalah vaksinasi Covid-19.
Saat ini, vaksinasi dosis pertama di tingkat naisonal mencapai 72 persen populasi, sedangkan dosis dua 58 persen dari total populasi.
Di sisi lain, vaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai di angka 7 persen dari populasi.
Adapun total target vaksinasi untuk lansia yaitu 21,5 juta lansia, dosis satu telah mencapai 79 persen.
Sementara dosis kedua mencapai 60 persen dan booster mencapai 10 persen dari kelompok lansia.
Melihat perkembangan tersebut, Wiku menyampaikan, perlu melakukan upaya ekstra untuk pelaksanaan bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang.
"Tentunya, kegiatan ibadah akan maksimal apa bila dilakukan dalam keadaan aman dari Covid-19. Yaitu saat penularan di tengah masyarakat menurun, lalu jumlah orang yang divaksin dan booster meningkat," tegasnya.
Catatan Redaksi:
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Aisyah Nursyamsi)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona