TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengumumkan data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Rabu (30/3/2022).
Hari ini, Jawa Barat masih menjadi wilayah terbanyak penyumbang kasus aktif di Indonesia.
Diketahui, terjadi penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 3.840 kasus hari ini.
Tambahan kasus Covid-19 ini mengalami penurunan dibanding Selasa (29/3/2022) kemarin, yang berada di angka 3.895 kasus.
Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 6.009.486 hingga sore ini.
Baca juga: Muhammadiyah Terbitkan 15 Poin Panduan Ibadah Saat Pandemi Covid-19 di Bulan Ramadan
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, total kasus aktif di Indonesia sebanyak 111.555 orang pada Rabu (30/3/2022).
Artinya, kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 7.607 kasus pada Senin (28/3/2022).
Adapun Provinsi Jawa Barat menjadi daerah terbanyak yang jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 29.212 hingga Rabu ini.
Disusul Jawa Tengah, sebanyak 16.141 kasus aktif, sedangkan Lampung berada di urutan keempat, yakni 8.295.
Sebaran Kasus Aktif Covid-19 di 34 Provinsi
Berikut ini sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi Covid19.go.id pada Rabu (30/3/2022):
1. Jawa Barat: 29.212
2. Jawa Tengah: 16.141
3. Papua: 12.011
4. Lampung: 8.295
5. DIY: 8.618
6. DKI Jakarta: 7.116
7. Banten: 4.955
8. Sumatera Barat: 3.129
9. NTT: 2.812
10. Kalimantan Utara: 1.820
11. Jawa Timur: 1.806
12. Sumatera Utara: 1.661
13. Sulawesi Tenggara: 1.233
14. Kepulauan Riau: 1.209
15. Aceh: 1.181
Baca juga: Cegah Klaster Covid-19 di Lapas, Binda Gorontalo Gelar Vaksinasi Booster untuk Narapidana
16. Riau: 1.084
17. Kalimantan Timur: 988
18. Sulawesi Selatan: 973
19. Sumatera Selatan: 896
20. Kalimantan Barat: 685
21. Bangka Belitung: 647
22. Bali: 645
23. Bengkulu: 645
24. Kalimantan Tengah: 614
25. Maluku Utara: 401
26. Gorontalo: 341
27. Jambi: 326
28. Kalimantan Selatan: 290
29. Sulawesi Utara: 279
30. Sulawesi Tenggara: 207
31. Sulawesi Barat: 200
32. Nusa Tenggara Barat: 174
33. Papua Barat: 98
34. Maluku: 63
Tiga Indikator yang Dikejar Pemerintah di Bulan Ramadan di Masa Pandemi Covid-19
Diberitakan Tribunnews.com, Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menyampaikan perkembangan Covid-19 terkini.
Sebelumnya, ia mengingatkan ketika mendekati bulan Ramadan, Wiku menyebutkan semaksimal mungkin harus menekan risiko penularan.
Setidaknya, ada tiga indikator yang perlu terus dipantau dan upayakan bersama.
Pertama, angka reproduksi virus yang harus ditekan.
Kedua, positif rate yang harus diturunkan di saat testing terus ditingkatkan.
Ketiga, program vaksinasi yang juga harus ditingkatkan pemerintah.
Terkait faktor yang pertama, pengukuran epidemiologi yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
"Kabar baiknya, dibandingkan angka reproduksi virus di 10 Maret lalu, angka per 24 Maret menujukkan penurunan di seluruh pulau besar di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022).
Penurunan paling besar berada di Nusa Tenggara, yakni dari 1,14 jadi 1,01. Kedua adalah positivity rate dan testing.
Saat ini, berdasarkan data mingguan di tingkat nasional, positivity rate sebesar 5,20 persen.
Angka tersebut, turun jika dibandingkan pada angka sebelumnya yaitu 8,81 persen.
Bahkan, angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron yang mencapai 17 persen.
"Sayangnya orang diperiksa baik PCR mapun antigen mengalami penurunan. Di minggu ini, total jumlah orang diperiksa 700 ribu. Untuk tes PCR 185 ribu dan antigen 517.000," jelas Wiku.
Baca juga: Sebaran 3.840 Kasus Corona 30 Maret 2022: DKI Jakarta Tertinggi, Sumbang 901 Kasus
Menurutnya, data ini terbilang rendah mengingat di puncak Omicron lalu, jumlah orang diperiksa lebih dari 2 juta.
Pada tes PCR menyumbang 650 ribu dan antigen 1,4 juta.
Lalu, yang terakhir adalah vaksinasi Covid-19.
Saat ini, vaksinasi dosis pertama di tingkat naisonal mencapai 72 persen populasi, sedangkan dosis dua 58 persen dari total populasi.
Di sisi lain, vaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai di angka 7 persen dari populasi.
Adapun total target vaksinasi untuk lansia yaitu 21,5 juta lansia, dosis satu telah mencapai 79 persen.
Sementara dosis kedua mencapai 60 persen dan booster mencapai 10 persen dari kelompok lansia.
Melihat perkembangan tersebut, Wiku menyampaikan, perlu melakukan upaya ekstra untuk pelaksanaan bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang.
"Tentunya, kegiatan ibadah akan maksimal apa bila dilakukan dalam keadaan aman dari Covid-19. Yaitu saat penularan di tengah masyarakat menurun, lalu jumlah orang yang divaksin dan booster meningkat," tegasnya.
Catatan Redaksi:
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona