Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah menghimbau masyarakat yang sudah vaksin primer atau lengkap tetap melakukan booster.
Menurut Juru Bicara Pemerintah, hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia. Terutama di situasi Ramadan atau pasca lebaran nanti.
"Kita tahu saat ini penanganan pandemi Covid-19 sudah mulai membaik, pasca kemarin lonjakan kasus Omicron beberapa waktu lalu. Karenanya harus tetap menjaga dan mengkontrol tidak ada lagi lonjakan kasus," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Selasa (12/4/2022).
Penyuntikan booster pun menjadi sangat penting. Setelah 6 bulan penyuntikan dosis lengkap atau primer, antibodi pada tubuh akan menurun.
Baca juga: Persiapan Ibadah Haji, Calon Jemaah Indonesia Perlu Lengkapi Diri dengan Vaksin Booster
Baca juga: Cara Beli Tiket Kapal secara Online dan Syarat Perjalanan Laut, Penerima Booster Tak Wajib PCR
Penurunan antibodi ini diperlukan booster supaya terjadi proteksi yang lebih optimal.
Tentunya vaksinasi boster diperlukan untuk proteksi diri, terutama bagi kelompok masyarakat rentan.
"Itu lah sebabnya kenapa setelah vaksinasi dosis lengkap dua dosis, tetap harus diengkapi vaksinasi booster atau lanjutan agar bisa terhindar dari risiko perburukan jika terinfeksi," papar Reisa lagi.
Selain itu melindungi tubuh agar tidak mudah tertular Covid-19. Apa lagi di tahun ini pemerintah telah membolehkan mudik. Sehingga mobilitas mudik sangat tinggi.
"Maka untuk menekan risiko penularan, saat bertemu keluarga, kembali ke kampung halaman harus menyiapkan diri dengan adanya booster, tentu juga dengan disiplin protokol kesehatan," paparnya lagi.
Dengan vaksin Covid-19 dan prokes, setidaknya akan meminimalisir gejala saat terinfeksi atau menghindari diri tertular Covid-19 apa pun variannya
"Mau omicron atau apa pun, yang penting tetap waspada. Kunci pecegahan disiplin prokes dan vaksinasi," pungkasnya.