Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Di tengah situasi kasus Covid-19 yang turun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mewaspadai terjadi peningkatan kasus di pulau Jawa-Bali dalam beberapa hari ke depan.
Merespons hal tersebut, mantan petinggi WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan sejumlah catatan.
Pertama, perlu data lebih jelas untuk mengetahui memang ada kenaikan atau masih variasi data mingguan, yang bukan tidak mungkin akan berubah lagi.
Baca juga: Kini Tinggal Sisa Belasan, RS Polri Kramat Jati Telah Merawat Hampir 12.500 Pasien Covid-19
Baca juga: Mengenal Apa Itu WGS, Whole Genome Sequencing, untuk Hadapi Omicron: Pengertian dan Cara Kerjanya
"Lalu sekarang perlu ditingkatkan adalah kegiatan surveilans seperti test, surveilan sindromik dan juga genome sequencing, supaya dapat data yang lebih tepat lagi dengan keadaan di lapangan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/3/2022).
Apalagi sejak Maret organisasi kesehatan dunia atau WHO telah merekomendasikan tes mandiri, yang sebaiknya perlu di catat data-datanya lebih lanjut.
Ia pun mengingatkan, agar kewaspadaan mulai ditingkatkan.
"Amati serta analisa mendalam bagaimana perkembangan kasus di hari-hari mendatang, bisa jadi mendatar, atau menurun, atau masih akan tetap naik," imbuh guru besar FKUI ini.
Sebelumnya, sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, menuturkan, kasus baru di Jawa-Bali pada Minggu ini terlihat ada peningkatan.
Meski demikian, secara total kasus konfirmasi nasional terjadi penurunan. Jika kasus pada minggu lalu sekitar 3 ribuan, kini menjadi 2.500an.
"Dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan proporsi kasus baru di Jawa Bali," imbuhnya dalam konferensi pers, Selasa (12/4/2022).