Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster masih sangat dibutuhkan, apa lagi bagi yang ingin melakukan mudik.
Hal ini dikarenakan adanya penurunan antibodi setelah 6 bulan pemberian vaksin dosis primer, atau dua dosis sebelumnya. Kecuali vaksin Jhonson adalah satu dosis.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Booster yang Jadi Syarat Mudik Tanpa PCR
"Oleh karenanya, dibutuhkan vaksin ketiga untuk meningkatkan lagi antibodi. Apa lagi yang sudah turun itu," ungkap Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro, pada siaran Radio RRI, Rabu (27/4/2022).
Ia pun mengingatkan bagi masyarakat yang ingin melakukan mobilitas yaitu mudik ada risiko penularan pada masyarakat yang cukup padat.
Hal ini dikarenakan intensitas pergerakan yang cukup tinggi. Maka bisa berisiko lebih tinggi terkena Covid-19.
Baca juga: Cara Agar Tidak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran
Baca juga: Masalah Kesehatan saat Mudik, Dari Kelelahan Picu Gangguan Pencernaan Hingga Penyakit Kronik Kambuh
Makanya dibutuhkan perlindungan tambahan. Selain protokol kesehatan yang ketat, dibutuhkan vaksinasi booster.
Karena vaksinasi booster penting meningkatkan kekebalan tubuh, penting untuk mengurangi risiko perburukan jika sampai terinfeksi.
"Makanya harus dilakukan booster. Tapi jarak dihimbau satu sampai dua minggu sebelum mudik. Karena ternyata antibodi terbentuk butuh waktu. Saat disuntik, tidak langsung optimal saat itu juga," paparnya.
Butuh waktu agar optimal melindungi sekitar 1-2 minggu setelah penyuntikan. Oleh karena itu dr Reisa menghimbau agar vaksin booster dilakukan jauh-jauh hari.
"Booster juga sudah disiapkan sebelum Ramadan. Kalau bisa datang dari sekarang. Jadi semua sebaiknya dilakukan booster dilakukan hari sekarang untuk menghindari penumpukan vaksin saat di posko mudik," tegasnya.
Usaha ini dilakukan agar mudik dan bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga secara aman, sehat dengan situasi yang sudah sudah membaik saat ini.
Apa lagi cakupan vaksin Covid-19 saat ini masih 16,81 persen. Karenanya Reisa menyebutkan perlu ditingkatkan bersama. Yang belum booster, cari lokasi posko vaksin terdekat.