Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan telah melakukan Survei serologi untuk melihat kadar dari antibodi masyarakat Indonesia dari Covid-19.
Berdasarkan hasil Survei serologi pada Desember 2021, 93 persen masyarakat di wilayah Jawa dan Bali telah memiliki antibodi.
"Antibodi ini bisa berasal dari vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah atau juga bisa berasal dari infeksi yang diberikan oleh Yang Kuasa karena kita terkena," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Selasa (17/5/2022).
Survei Serologi kembali dilakukan sebelum mudik Lebaran atau pada Maret 2022 pada masyarakat Jawa dan Bali.
Budi Gunadi mengungkapkan terjadi peningkatan pada Survei Serologi di bulan Maret tersebut.
"Ternyata naik dari 93 persen menjadi 99,2 persen," tutur Budi Gunadi.
Dirinya menjelaskan peningkatan jumlah masyarakat yang memiliki antibodi, karena adanya percepatan dari vaksinasi.
Selain itu, peningkatan jumlah masyarakat yang memiliki antibodi, karena penularan varian Omicron yang jauh lebih tinggi daripada varian Delta.
"Penularan Omicron 20 persenan di atas Delta. Sehingga Banyak masyarakat kita yang tertular. Sehingga memiliki antibodi yang berasal dari infeksi," pungkas Budi Gunadi.
Baca juga: Menkes: Masyarakat Indonesia Telah Miliki Super Imunity
Kondisi ini yang menjadi pertimbangan Pemerintah untuk mengambil kebijakan transisi dari pandemi menuju endemi.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperbolehkan masyarakat untuk tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
“Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker," kata Jokowi dalam pernyataan persnya, Selasa, (17/5/2022).