News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Minggu 22 Mei 2022: Jakarta Tertinggi, Disusul Jabar dan Riau

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Covid-19 Indonesia: Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Minggu 22 Mei 2022

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Minggu (22/5/2022).

Diketahui, hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 227 kasus.

Sebelumnya, Sabtu (21/5/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 263 kasus.

Bertambahnya 227 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.052.590 kasus.

Baca juga: Test Covid-19 Bisa Dilakukan Tanpa Rasa Sakit dan Dilakukan Secara Mandiri

Hal tersebut berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com dari Satgas Covid-19 pada Minggu pukul 18.00 WIB.

Sementara itu, pada hari ini terjadi pengurangan kasus aktif Covid-19 sebanyak 61 kasus.

Hal tersebut menjadikan total kasus aktif Covid-19 di Indonesia menjadi 3.657 kasus.

Baca juga: Menuju Endemi, Pemerintah Alihkan Pembiayaan Pasien Covid-19 ke BPJS Kesehatan

Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi covid19.go.id pada Minggu (22/5/2022):

- DKI Jakarta: 784

- Jawa Barat: 534

- Riau: 339

- Banten: 242

- Papua: 212

- Jawa Tengah: 187

- Bali: 183

Baca juga: Covid-19 Melandai, RSDC Wisma Atlet Kemayoran: Belum Ada Perintah Tutup

- Jawa Timur: 157

- Lampung: 125

- NTB: 110

- DI Yogyakarta: 102

- Sumatera Utara: 101

- Gorontalo: 80

- Kalimantan Utara: 74

Baca juga: Dukung Pemulihan Ekonomi, BIN Intensifkan Vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Timur

- Sumatera Barat: 55

- Sulawesi Selatan: 42

- NTT: 35

- Sulawesi Utara: 34

- Kepulauan Riau: 30

- Kalimantan Timur: 29

- Maluku Utara: 26

Baca juga: Syarat Perjalanan Naik Kereta Api Jarak Jauh, Sudah Vaksin Dosis 2 Tak Perlu Tes Covid-19

- Maluku: 26

- Sumatera Selatan: 23

- Papua Barat: 23

- Jambi: 20

- Kalimantan Barat: 18

- Kalimantan Selatan: 17

Baca juga: Pusat Perawatan Pasien Covid-19 Wisma Atlet akan Ditutup Jika Indonesia Sudah Memasuki Endemi

- Sulawesi Tengah: 17

- Sulawesi Barat: 8

- Kalimantan Tengah: 7

- Sulawesi Tenggara: 5

- Bengkulu: 3

- Aceh: 2

Baca juga: Subsidi akan Dicabut, Perawatan Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS Saat Indonesia Masuki Endemi

Penanganan Covid-19 Bakal Seperti Penyakit Biasa jika Sudah Masuk Endemi

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan apabila Covid-19 menjadi endemi, maka penanganannya akan menjadi seperti penyakit biasa.

"Namanya endemi itu penyakitnya masih ada tapi sudah tidak lagi mewabah. Karena itu akan diperlakukan seperti penyakit infeksius lain seperti TB, pokoknya penyakit yang berkaitan dengan bakteri, virus, dan jamur yang biasa menjadi infeksi," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Minggu (22/5/2022)

Termasuk skema pembiayaan dan pengobatan pasien Covid-19 akan mengalami perubahan.

Pembiayaan perawatan pasien Covid-19, kata Muhadjir, yang selama ini ditanggung langsung oleh pemerintah akan dialihkan ke BPJS Kesehatan.

Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/3/2022). (Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi)

Baca juga: Kasus Covid-19 Semakin Terkendali, BIN Tetap Intensifkan Vaksinasi

Nantinya pengobatan Covid-19 dengan BPJS juga akan dilakukan sesuai golongan keanggotaan.

"Kalau nanti sudah dinyatakan endemi otomatis menjadi penyakit infeksius biasa. Karena penyakit infeksius biasa, penanganannya juga biasa. Termasuk nanti biayanya akan dialihkan yang selama ini subsidi langsung oleh pemerintah nanti akan dialihkan ke BPJS," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan angka kematian akibat Covid-19 sudah di bawah dari penyakit-penyakit yang lain.

Misalnya paling tinggi kematian itu kanker, kemudian pneumonia, peneumonia non spesifik, dan penyakit ginjal.

Baca juga: Minta Masyarakat Sabar Pandemi Jadi Endemi, Ahli Epidemiologi Ingatkan Siklus 4 Bulanan Covid-19

"Dengan begitu maka ini mengindikasikan bahwa memang Covid-19 ini alhamdulillah sudah bukan lagi penyakit yang menyumbangkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi," ucap Muhadjir.

Muhadjir mengungkapkan bahwa dari angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, kemudian angka kematian sekarang sudah ada tanda-tanda Covid-19 bukan tertinggi dari penyakit yang lain.

Berdasarkan survey internal yang telah dilakukan Kemenko PMK di 18 Rumah sakit DKI Jakarta pada bulan Februari 2022, saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah turun di peringkat ke-14.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini