TRIBUNNEWS.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan grafik yang relatif stabil, masih dibawah kisaran 1.000 kasus positif per hari.
Pemerintah telah melakukan pelonggaran seperti diberbolehkannya membuka masker di ruang terbuka.
Pelonggaran lainnya, yakni mulai dibolehkannya penyelenggaraan kegiatan yang mengundang orang banyak, seperti car free day atau event olahraga.
Meski ada sejumlah pelonggaran, namun masyarakat diminta untuk tetap melakukan vaksinasi, lebih-lebih vaksin booster.
"Saya meminta masyarakat agar tetap melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap dua dosis, ditambah vaksinasi booster untuk mencegah penularan" ungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin (30/5/2022), dikutip laman setkab.go.id.
Baca juga: Stok Vaksin Menumpuk di Gudang Penyimpanan, Pemerintah Genjot Booster
Baca juga: Mantan Direktur WHO Minta Indonesia Pertimbangkan Pemberian Vaksin Booster Kedua
Saat ini capaian vaksinasi booster baru mencapai sekitar 25 persen padahal stok vaksin Covid-19 pemerintah untuk booster lebih dari cukup.
"Saya minta masyarakat agar segera memanfaatkan fasilitas vaksin booster gratis ini. Dan, jangan pilih-pilih jenis vaksin karena semua vaksin manfaatnya sama, untuk melindungi kita semua menghadapi pandemi Covid-19," terang Presiden.
Alasan Penting Melakukan Vaksinasi Booster
Lantas mengapa sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi booster?
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa penerima vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster akan memiliki kadar antibodi berlipat-lipat jika dibandingkan penerima dosis kedua.
Seseorang yang mendapat vaksinasi dosis kedua, kadar antibodinya bisa mencapai 300-400, tapi jika mendapat booster akan naik menjadi ribuan.
“Data yang kita lihat dari dua Sero survei terakhir kepada masyarakat yang sudah divaksinasi (lengkap) dan divaksinasi booster, booster itu meningkatkan kekebalan tubuh kita, meningkatkan kekuatan antibodi kita atau menguatkan kadar antibodi kita itu berlipat-lipat kali ordenya," kata Menkes.
"Rata-ratanya itu 300-400 kalau dua kali, tapi kalo begitu di-booster naiknya ribuan, rata-ratanya itu mendekati 6.000 titer antibodinya,” ujar Menkes.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Jelaskan Penyebab Banyaknya Vaksin Kadaluarsa
Baca juga: Jokowi Sebut Stok Vaksin Covid-19 Lebih dari Cukup, Segera Lengkapi Vaksinasi
Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, ujar Budi, pemerintah akan terus meningkatkan laju vaksinasi booster dan memastikan stok vaksin yang ada di tanah air mencukupi untuk kebutuhan vaksinasi bagi masyarakat.
Hingga akhir tahun 2022 Indonesia akan kedatangan sekitar 74 juta dosis yang sebagian besar berasal dari hibah.
“Kebetulan Indonesia cepat sekali melakukan vaksinasi, sehingga negara-negara maju senang mengirimkan vaksin hibahnya ke Indonesia karena mereka tahu akan bisa dimanfaatkan dengan cepat,” ujarnya.
Menkes menerangkan, hingga bulan April pihaknya telah menerima sebanyak 474 juta dosis vaksin yang terdiri dari 344 juta dosis vaksin hasil pembelian dan 130 juta dosis dari hibah atau donasi.
Adapun jumlah dosis vaksinasi yang berhasil disuntikkan hingga akhir Mei berdasarkan data Kementerian Kesehatan adalah sekitar 413,36 juta dosis.
(Tribunnews.com/Tio)