Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kenaikan kasus Covid-19 tercatat terjadi dalam tiga minggu terakhir ini.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19, Alexander K Ginting mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi fakta kenaikan kasus covid-19.
Pertama, mobilitas masyarakat yang semakin meningkat.
Baca juga: Tren Kenaikan Kasus Covid-19 Jadi Alarm Kewaspadaan, tidak Bisa Dipandang sebagai Biasa-biasa Saja
"Anak sekolah sudah full dan pekerja sudah WFO 100 persen dan mereka berinteraksi di perjalanan," kata Alexander saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (11/6/2022).
Kedua, capaian vaksinas booster tidak secepat vaksinasi dosis 1 dan 2 terutama pada pada kelompok lanjut usia atau rentan.
Baca juga: Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5, Ada 4 Kasus Terdeteksi di Indonesia
"Kemudian jenis varian Omicron sepanjang masih ditularkan dan penularan maka tetap berpotensi terjadi mutasi.
Lab virologi di Jakarta dan daerah tidak semuanya punya kemampuan untuk mendeteksi jenis mutasi," tuturnya.
Baca juga: Kemenag Pastikan Jemaah Haji yang Terpapar Covid-19 Tetap Diberangkatkan ke Tanah Suci, Tapi . . .
Melihat kondisi tersebut, pemerintah tidak ingin terburu-buru melakukan berbagai pelonggaran, terlebih WHO sampai saat ini masih menetapkan status pandemi.
Pemerintah harus mengamati sinyal virologi dan signal epidemiologi pada enam bulan kedepan.
"Apakah setelah 6 bulan itu benar-benar terkendali atau ada penularan seperti gunung es," tutur mantan staf ahli menkes ini.