News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Menkes Budi Gunadi Sadikin Benarkan Ada 8 Kasus Varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan bahwa varian Omicron BA.4 dan BA.5 telah masuk ke Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah membenarkan bahwa varian Omicron BA.4 dan BA.5 telah masuk ke Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada delapan kasus subvarian Omicron di Indonesia saat ini.

Dari delapan kasus, lima di antaranya merupakan transmisi lokal, dimana empat di antaranya terdeteksi di DKI Jakarta.

Sementara itu, tiga kasus lainnya merupakan berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) atau imported case.

"Sisanya yang 5 adalah kasus transmisi lokal. 4 terdeteksi di Jakarta, 1 terdeteksi di Bali, yang bersangkutan adalah tenaga media juga yang datang dari Jakarta," kata Menkes dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Imprted case tersebut berasal dari Mauritius Afrika, Amerika, dan Brazil yang masuk saat acara Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali.

Baca juga: Menkes: Puncak Kasus BA.4 dan BA.5 Diprediksi Rendah, Sepertiga dari Puncak Delta

“Jadi memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta,” katanya.

Berdasarkan pengamatan kementerian kesehatan, kata Budi, kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Bali akibat subvarian Covid-19.

Meskipun demikian menurutnya kasus Covid 19 di Indonesia sekarang ini masih terkendali.

Indikatornya antara lain kasus konfirmasi positif Covid-19 masih kurang dari 20 per minggu per 100.000 penduduk.

Baca juga: Menkes: Puncak Kasus BA.4 dan BA.5 Diprediksi Rendah, Sepertiga dari Puncak Delta

Selain itu, positivity rate di Indonesia masih kurang dari 5 persen.

Kemudian, angka reproduksi efektif berada di angka 1.

"Kita masih di angka 1,36 persen. Reproduksi efektif itu juga dikasih standar (oleh WHO) di atas 1 yang perlu dimonitor, kita di angka 1. Sehingga dari tiga indikator transmisi, Indonesia masih baik," kata Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini