News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Luhut Kaji Booster Jadi Syarat Perjalanan Jika Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Mengalami Kenaikan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan akan mengkaji untuk menjadikan vaksin booster sebagai syarat perjalanan jika kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan.

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengkaji untuk menjadikan vaksin booster sebagai syarat perjalanan.

Hal itu dismpaikan Luhut melihat angka kasus Covid-19 secara nasional kembali naik.

Peningkatan terjadi semenjak masuknya varian BA.4 dan BA.5 ke Indonesia.

”Kalau angka ini masih terus juga naik belum terhenti, kita akan mungkin membuat persyaratan perjalanan harus booster. Ini demi kita semua,” kata Luhut pada acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia LAGAWIFEST 2022 di Pulau Tegal Mas, Pesawaran, Lampung, Kamis (23/6/2022).

Luhut menjelaskan, secara nasional ada kecenderungan kenaikan kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Ia juga mengatakan meskipun rasio okupansi tempat tidur perawatan pasien (bed occupancy ratio/ BOR) masih tergolong rendah.

Baca juga: Benarkah Varian Covid-19 Selalu Muncul Saat Kasus Melandai? Ini Penjelasan Pakar

Begitu juga dengan tingkat kapasitas rumah sakit dan angka kematian, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada.

"Presiden memerintahkan kita untuk tetap hati-hati. Maka saya mohon semua kita waspadai. Jadi kita tidak ingin mengulangi kesalahan yang lalu. Jadi kami monitor ini semua. Presiden memerintahkan kita untuk tetap hati-hati," katanya.

Luhut mengatakan kenaikan kasus Covid-19 itu tak hanya di Indonesia, namun terjadi hampir di seluruh dunia.

”Karena Amerika juga naik, hampir seluruh dunia sedang naik, Singapura yang dekat dengan kita naik sangat tinggi, Malaysia juga naik sangat tinggi. Jadi saya mohon kita semua harus disiplin," kata Luhut.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Kemendikbudristek Minta Sekolah Tetap Terapkan Prokes Ketat

Ia pun menyarankan agar masyarakat yang belum menerima vaksin booster untuk segera mendaftarkan diri.

"Ya kalau anda pengin hidup panjang lagi begitu. Walaupun itu bukan urusan kita. Tapi booster ini sudah dibuktikan dia akan banyak membantu untuk mengurangi pressure dari subvarian BA.4 dan BA.5 tadi," katanya.

"Jadi saya mohon betul-betul bapak dan ibu sekalian sebarkan berita ini, ayo kita semua ber-booster ria. Karena kalau Juli nanti kita belum juga, angka ini juga terus naik belum terhenti, kita akan mungkin membuat persyaratan perjalanan itu harus booster. Ini demi kita semua," lanjut dia.

Baca juga: Angka Positivity Rate Covid-19 di Indonesia Alami Peningkatan, Satgas Sebut Masih Aman

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan jumlah kasus virus corona (Covid-19) Omicron BA.4 dan BA.5 meningkat dari 20 menjadi 57 kasus.

Rinciannya 10 kasus BA.4 dan 47 kasus BA.5 per 14 Juni 2022.

"Total kasus BA.4 dan BA.5 yang telah diidentifikasi 57 kasus," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

Maxi mengatakan dua subvarian ini berasal kasus transmisi lokal dan dari luar negeri. Dari 47 pasien BA.5 yang tercatat, enam di antaranya merupakan WNA dan sisanya WNI.

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, angka positivity rate mingguan juga mengalami kenaikan selama empat minggu berturut-turut.

Dari yang sebelumnya 0,33 persen di minggu keempat bulan Mei, menjadi 2,23 persen di minggu ini.

Wiku mengatakan positivity rate memang masih di bawah 5 persen dan masih bisa dikatakan aman. Hanya saja menurutnya, angka ini harus tetap kita tekan. Sehingga tidak mendekati 5 persen. Oleh karena itu, testing harus terus digencarkan di tengah masyarakat. (tribun network/iki/ais/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini