News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pakar Epidemiologi Ingatkan Pemerintah Perkuat Mitigasi untuk Hadapi Gelombang Kasus Covid-19

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengingatkan pemerintah untuk memperkuat mitigasi dalam rangka menghadapi gelombang kasus Covid-19.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat masih perlu mewaspadai penularan virus corona atau Covid-19 mengingat hingga kini pandemi belum berakhir.

Selain itu, pemerintah juga perlu memperketat mitigasi yang telah dibuat.

Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengantasi terjadi lonjakkan kasus Covid-19.

"Dalam respons menyiapkan kenaikan gelombang, perlu membuat mitigasi antisipasi setiap gelombang dari hulu ke hilir," ungkap Dicky Budiman kepada Tribunnews.com, Minggu (10/7/2022).

Tidak hanya mitigasi tapi juga dalam aspek pelayanan, sistim keamanan, rujukan, kesiapan alat termasuk oksigen menjadi hal yang harus disiapkan.

Baca juga: Update Kasus Covid-19 per 10 Juli 2022: Ada 2.576 Kasus Baru, DKI Jakarta Terbanyak

Meskipun kecil kemungkinan terjadinya tingkat keparahan pada pasien, tetapi potensi orang yang memerlukan bantuan oksigen seperti halnya delta akan tetap ada.

Apa lagi jika menimpa pada orang berisiko tinggi.

Misalnya saja orang lanjut usia, memiliki komorbid, anak-anak yang belum eligible mendapatkan vaksin atau bisa juga anak yang memiliki komorbid.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Makau akan Tutup Kasino dan Kegiatan Bisnis Lainnya

"Anak di bawah tiga tahun banyak yang juga yang belum divaksinasi dan memiliki komorbid," kaya Dicky.

Upaya- upaya tersebut kata Dicky harus dilakukan dan disiapkan.

Karena kalau ada ketidaksiapan dari fasilitas kesehatan akan menyebabkan hal fatal.

"Hingga kematian yang sebenarnya tidak perlu terjadi akhirnya terjadi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini