Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Keberadaan sub varian Omicron yaitu BA.4 dan BA.5, menyebabkan peningkatan kasus Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah dokter Reisa Broto Asmoro.
Ia menyebutkan jika kenaikan kasus di Indonesia memang telah terjadi selama beberapa pekan belakangan.
Baca juga: Satgas Covid-19: Masih Ada Potensi Kenaikan Kasus Sub Varian Omicron BA.4 dan BA.5
Pada 14 juli 2022 kemarin, diketahui terdapat penambahan 3584 kasus konfirmasi positif.
Kemudian 2872 orang telah dinyatakan sembuh. Dan diketahui 9 orang meninggal dunia karena covid-19.
"Hal ini menyebabkan jumlah kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi Covid-19 sebanyak 24.490 kasus," ungkapnya pada konferensi pers, Jumat (15/7/2022).
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dalam satu pekan terakhir, diketahui telah terjadi kenaikan jumlah kasus aktif dibandingkan pekan sebelumnya.
Baca juga: Syarat Pelaku Perjalanan Dalam Negeri Pada 17 Juli 2022, Bebas Tes Covid-19 Jika Sudah Booster
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengingatkan jika harus berhati-hati dan mempersiapkan diri. Sebagai antisipasi kemungkinan naiknya jumlah kasus di Indonesia pada bulan Juli.
Di sisi lain, Pemeriksaan WGS atau whole genom sikuensing untuk mendeteksi varian ini telah dilakukan. Hasilnya, sampai 12 Juli 2022 diketahui jumlah liniage sub varian BA.4 sebanyak 146 DKI Jakarta.
Lalu ada 17 di Jawa Timur, 17 di Bali, 3 Jawa Barat, dan 1 di Banten. Sedangkan untuk BA.5, diketahui sebanyak ada 1829 kasus di DKI Jakarta.
Kemudian 166 kasus di Jawa Timur, 77 di Bali, 57 di Jawa Barat. Dan 15 di Banten, 10 Jawa Tengah, 5 Kalimantan, 2 Sulawesi selatan dan 1 di Sumatera Selatan.