TRIBUNNEWS.COM - Satgas Covid-19 mengungkap data sebaran kasus positif di Indonesia, hari ini Rabu (10/8/2022).
Diketahui hari ini terdapat tambahan kasus positif sebanyak 5.926 kasus.
Jika dibandingkan dengan data pada Selasa (9/8/2022) kemarin yang sebanyak 6.276 kasus, jumlah kasus hari ini mengalami penurunan.
Dengan penambahan kasus positif sebanyak 5.926 hari ini, maka total kasus positif Covid-19 menjadi 6.261.605 kasus.
Sementara itu DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 2.224 kasus.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 1.469 kasus, kemudian disusul Banten dengan 767 kasus.
Jawa Timur menempati posisi keempat dengan 468 kasus dan di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 181 kasus.
Baca juga: BREAKING NEWS Covid-19 Indonesia 10 Agustus 2022, Penambahan Hari Ini 5.926 Kasus
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Rabu (10/8/2022), yang dirangkum Tribunnews dari data Satgas Covid-19:
- DKI JAKARTA 2.224
- JAWA BARAT 1.469
- BANTEN 767
- JAWA TIMUR 468
- JAWA TENGAH 181
- BALI 149
- KALIMANTAN SELATAN 99
- SUMATERA UTARA 85
- KALIMANTAN TIMUR 64
- DI YOGYAKARTA 62
- SUMATERA SELATAN 57
- KALIMANTAN TENGAH 57
- RIAU 38
- PAPUA 32
- KALIMANTAN BARAT 30
- SULAWESI UTARA 26
- LAMPUNG 22
- SUMATERA BARAT 18
- SULAWESI SELATAN 17
- ACEH 11
- PAPUA BARAT 11
- BANGKA BELITUNG 9
- KEPULAUAN RIAU 8
- JAMBI 6
- NUSA TENGGARA TIMUR 4
- MALUKU UTARA 4
- MALUKU 3
- BENGKULU 2
- KALIMANTAN UTARA 2
- NUSA TENGGARA BARAT 1
SULAWESI TENGAH 0
- SULAWESI TENGGARA 0
- GORONTALO 0
- SULAWESI BARAT 0
Baca juga: Update Covid-19 Global 10 Agustus 2022: Total Infeksi Covid-19 590,7 Juta, Jumlah Kematian 6,4 Juta
Alasan Booster Covid-19 untuk Anak dan Remaja Belum Jadi Prioritas
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan, alasan pihaknya belum memprioritaskan pemberian booster Covid-19 untuk anak dan remaja.
"Jadi sekarang ini prioritas kita adalah vaksin booster pertama untuk seluruh masyarakat. Vaksin ini baru tercapai 28 persen per hari ini, kita minimal 50 persen. Jadi tolong disampaikan risiko ini ke masyarakat," kata dia saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2022).
Lebih lanjut, vaksin booster anak sampai saat ini masih dalam tahap kajian.
"Untuk anak-anak masih dalam kajian," tuturnya lagi.
Baca juga: Epidemiolog Prediksi Masa Rawan Covid-19 Berakhir Oktober 2022
Begitu pula dengam vaksin booster untuk remaja.
Meski BPOM telah menerbitkan vaksin booster homolog Pfizer untuk usia 16-17 tahun namun perlu dipertimbangkan dengan matang pemberian booster tersebut.
"Intinya yang dikeluarkan oleh BPOM itu hanya untuk Pfizer. Sementara yang sudah banyak kita lakukan ini di luar itu pakai Sinovac. Sehingga kita tunggu saja, kita lagi mencari pola agar win-win solution semua."
"Jangan sampai nanti kacau di masyarakat, karena tidak homolog. Karena Pfizer homolog," tutur dirut RSPI Sulianti Suroso.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)