TRIBUNNEWS.COM - Breaking news terjadi penambahan harian kasus Covid-19 di Indonesia, Senin (5/9/2022).
Pada hari ini, Satgas Covid-19 mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 2.340 kasus.
Jumlah tambahan kasus hari ini lebih sedikit dibandingkan dengan tambahan hari sebelumnya, yakni 2.764 kasus.
Total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menjadi 6.374.882 terhitung mulai 2 Maret 2020.
Angka kesembuhan dari Covid-19 juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 4.444 orang dinyatakan sembuh.
Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 6.177.525 jiwa.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 21 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 157.668 orang.
Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akses di sini.
Sudah Saatnya Pakai Vaksin Dalam Negeri
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan soal vaksinasi dengan menggunakan vaksin yang diproduksi anak bangsa.
“Sudah saatnya kita pakai vaksin buatan negeri sendiri apalagi biaya yang dikeluarkan untuk vaksin impor sudah sangat tinggi,” tegas Erick Thohir dikutip dari Kompas.com, Jumat (2/9/2022).
Pasalnya, kata Erck, perusahaan BUMN bidang farmasi, PT Bio Farma (Persero) telah berhasil dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Dengan keberhasilan ini, Erick pun mengapresiasi dan menyatakan kebanggaannya atas hal tersebut.
Keberhasilan ini, menurut Erick, sebagai bentuk kesiapsiagaan ke depan.
Baca juga: Prof Zubairi Ingatkan Pasien Covid-19 Harus Berkonsultasi dengan Dokter Meskipun Bergejala RIngan
"Atas arahan Presiden, Bapak Joko Widodo, PT Bio Farma berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 dalam negeri. Sebagai BUMN yang begerak di bidang farmasi, PT Bio Farma bekerjasama dengan Baylor College of Medicine telah menghasilkan capaian yang luar biasa,” lanjur Erick.
Untuk selanjutnya, jelas Erick, PT Bio Farma akan segera mendaftarkan nama vaksin Indovac ke Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya, vaksin buatan BUMN PT Bio Farma akan dinamai "Indovac".
“Sebagai informasi, Bio Farma telah mendaftarkan hasil uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 BUMN untuk usia 18 tahun ke atas ke BPOM sebagai syarat untuk mendapatkan EUA,” sambung Erick.
Bahkan, Erick menambahkan, vaksin produksi Bio Farma juga siap menjalani uji klinis untuk vaksinasi booster.
Selanjutnya, setelah proses uji klinis vaksin Covid-19 BUMN untuk booster, Bio Farma juga akan mendaftarkan uji klinis untuk vaksinasi anak.
"Vaksin Covid-19 BUMN bermanfaat untuk vaksinasi primer dan booster baik untuk orang dewasa maupun anak-anak."
Baca juga: Menkes: Indonesia Pesan 2000 Ribu Vaksin Cacar Monyet dari Bavarian Nordic Denmark
"Vaksin Covid-19 karya BUMN yang berplatform rekombinan protein ini bisa digunakan secara aktif terhadap Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV," jelas Erick.
Erick Thohir mengatakn, vaksin ini memiliki keamanan dan efikasi yang baik dalam meningkatkan kadar antibodi.
Sehingga tidak kalah dari vaksin Covid-19 jenis lainnya.
Selain itu, sejak proses awal, vaksin ini sudah didesain halal dan diaudit oleh otoritas berwenang.
Untuk selanjutnya, diharapkan segera mendapatkan sertifikasi halal setelah keluarnya EUA.
Bio Farma juga akan mendaftarkan vaksin hasil pengembangannya ke WHO untuk mendapatkan EUL (emergency use listing).
Ini dilakukan untuk dapat turut berkontribusi terhadap kesehatan dunia.
Sebagian artikel telah tayang di https://money.kompas.com/read/2022/09/02/201000026/erick-thohir--vaksin-covid-19-bio-farma-dirancang-jadi-vaksin-halal?page=all#page2
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Kiki Safitri)