Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan drg. Vensya Sitohang mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 meningkatkan perasaan terisolasinya seseorang sehingga semakin banyak orang melakukan tindakan bunuh diri.
Kondisi orang-orang yang mengalami kecemasan atau depresi menjadi salah satu penyebab dari pada orang melakukan bunuh diri.
"Terjadi kasus bunuh diri ini di Indonesia pada tahun 2020 dilaporkan terdapat 671 kasus kematian akibat bunuh diri," kata dia dalam webinar Johnson & Johnson, Sabtu (10/9/2022).
Ia mengatakan, penurunan angka kematian akibat bunuh diri telah menjadi komitmen global yang telah disepakati dan dituangkan SDGs tahun 2030.
"Para ahli mengatakan dan teori juga mengatakan bunuh diri itu bisa dicegah," kata dokter Vensya.
Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan bunuh diri yang komprehensif, melibatkan peran serta berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat.
Promosi kesehatan jiwa dan deteksi ini faktor resiko bunuh diri tentu perlu ditingkatkan dan selain itu juga perlu pembatasan alam atau fasilitas yang digunakan untuk bunuh diri dan pengelolaan media massa dalam pemberitaan terkait ekonomi masyarakat diharapkan dapat lebih mengenali tanda-tanda depresi.
Serta peduli jika ada perubahan perilaku orang disekitarnya.
Baca juga: Kak Seto Minta Izin Ferdy Sambo soal Perlindungan Anak-anaknya, Sebut Bisa Depresi karena Di-bully
"Selalu menjaga kesehatan jiwa serta memberikan perhatian dan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang mengatasi pikiran bunuh diri itu saja," pesan dia.