TRIBUNNEWS.COM - Satgas Covid-19 menginformasikan update sebaran kasus positif Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia pada hari ini, Selasa (18/10/2022).
Diketahui, hari ini terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 2.164 kasus.
Jika dibandingkan dengan kasus pada Senin (17/10/2022) kemarin yang sebanayak 1.233 kasus, jumlah kasus hari ini mengalami kenaikan.
Total kasus positif Covid-19 hingga hari ini menjadi sebanyak 6.460.265 kasus, sejak awal terdeteksi pada Maret 2020 lalu.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 697 kasus.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 353 kasus, kemudian disusul Jawa Timur di posisi ketiga dengan 308 kasus.
Banten menempati posisi keempat dengan 207 kasus dan di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 154 kasus.
Baca juga: BREAKING NEWS Covid-19 Indonesia 18 Oktober 2022, Hari Selasa Ini Tambah 2.164 Kasus
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia pada Selasa(18/10/2022), dikutip dari data Satgas Covid-19:
- DKI Jakarta: 697
- Jawa Barat: 353
- Jawa Timur: 308
- Banten: 207
- Jawa Tengah: 154
- Sulawesi Selatan: 60
- NTT: 49
- Kalimantan Timur: 37
- Bali: 33
- Sumatera Utara: 27
- Sulawesi Tengah: 24
- Sumatera Selatan: 17
- Lampung: 15
- Bangka Belitung: 14
- Sulawesi Tenggara: 14
- Riau: 13
- Sumatera Barat: 10
- Kalimantan Barat: 8
- Kalimantan Selatan: 8
- Aceh: 7
- Gorontalo: 6
- Kepulauan riau: 6
- Sulawesi Utara: 6
- Maluku Utara: 6
- Kalimantan Tengah: 5
- Sulawesi Barat: 5
- NTB: 5
- Jambi: 5
- Kalimantan Utara: 4
- Papua Barat: 4
- Papua: 3
- Maluku: 2
- Bengkulu: 2
Baca juga: Update Covid-19 Global 18 Oktober 2022: Total Infeksi 630 Juta, Jumlah Pasien Sembuh 609,3 Juta
Presiden Jokowi Luncurkan IndoVac, Vaksin COVID-19 Produksi Dalam Negeri, Diproduksi 20 Juta Dosis
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Vaksin IndoVac diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (13/10/2022) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga meninjau penyuntikan perdana vaksin IndoVac.
Dikutip dari setkab.go.id, IndoVac merupakan vaksin COVID-19 produksi dalam negeri yang dibuat oleh PT Bio Farma (Persero).
Tahun ini, Vaksin IndoVac diproduksi hingga kurang lebih 20 juta dosis dan direncanakan akan ditingkatkan menjadi 40 juta pada tahun depan.
“Kapasitas di tahun ini nanti kurang lebih 20 juta, tadi Pak Dirut (Bio Farma) menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin,” ungkap Presiden Jokowi.
Baca juga: BPJS Kesehatan Siap Tanggung Pengobatan Covid-19 Jika Status Jadi Endemi
Pengembangan vaksin IndoVac produksi dalam negeri ini dilakukan dalam waktu kurang lebih 1,5 tahun.
Program pengembangan vaksin di tanah air diwujudkan agar Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional.
Presiden Jokowi pun memberikan apresiasi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma yang termasuk dalam lima besar produsen vaksin dunia.
Kapasitas produksi PT. Bio Farma mencapai 3 miliar dosis vaksin per tahun yang diekspor ke 153 negara.
“Bio Farma ini adalah produsen vaksin yang masuk lima besar dunia dan memproduksi bermacam-macam vaksin, baik itu vaksin polio, difteri, meningitis, flu, campak, dan yang terakhir yang kita resmikan pada hari ini adalah vaksin COVID-19, kita beri nama IndoVac.” pungkas Jokowi.
Baca juga: WHO Beri Peringatan atas Munculnya Gelombang Baru Covid-19 di Eropa
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menyampaikan bahwa Vaksin IndoVac diproduksi oleh anak negeri dan diproses mulai dari hulu ke hilir di Bio Farma.
Honesti berharap pengembangan vaksin di dalam negeri ini dapat menjadi suatu milestone bagi Indonesia untuk berdikari dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
“Kami berharap ini Bio Farma bisa menjadi semangat bagi kami untuk terus berinovasi memberikan produk-produk yang sangat dibutuhkan untuk penanganan dan untuk membentuk ketahanan kesehatan di Indonesia seperti yang diamanatkan oleh Presiden,” kata Honesti.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Nurkhasanah)