TRIBUNNEWS.COM - Selama sebulan terakhir, kasus Covid-19 di Singapura telah meningkat, terutama karena subvarian Omicron XBB.
Subvarian Omicron XBB pertama kali terdeteksi pada Agustus 2022 di India.
Mengutip indianexpress.com, varian XBB merupakan kombinasi dari dua sub-garis keturunan Omicron BJ.1 dan BA.2.75.
Sejak itu, terdeteksi di lebih dari 17 negara, termasuk Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan AS.
Berdasarkan pengamatan dari negara yang tertular XBB, varian ini menular.
Meski begitu, belum ada bukti bahwa XBB menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Baca juga: Update Covid-19 Global 18 Oktober 2022: Total Infeksi 630 Juta, Jumlah Pasien Sembuh 609,3 Juta
"BA.2.75 adalah varian dominan di India, terhitung hampir 98 persen kasus hingga minggu lalu. Namun, XBB sedang meningkat, menyebabkan 20 hingga 30 persen infeksi di beberapa negara bagian, seperti Maharashtra," kata seorang ilmuwan yang merupakan bagian dari konsorsium pengurutan Sars-CoV-2 di negara itu.
Ilmuwan tersebut menambahkan, meskipun XBB tampaknya lebih menular, belum ada peningkatan rawat inap atau kematian.
Di Singapura, XBB sekarang menjadi subvarian dominan yang beredar di masyarakat.
Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 Indonesia 17 Oktober 2022: Jakarta Tertinggi, 5 Provinsi Catat 0 Kasus
Kementerian Kesehatan Singapura memprediksi jumlah kasus harian bisa berada di 20 ribu hingga 25 ribu pasien per hari.
Kementerian Kesehatan Singapura memperkirakan, gelombang infeksi XBB ini akan mencapai puncaknya sekitar pertengahan November 2022, dikutip dari moh.gov.sg.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 sub varian Omicron XBB di Singapura dengan peningkatan mekanisme pencegahan di pintu-pintu masuk ke tanah air.
"Kewaspadaan yang tinggi harus diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 sub varian Omicron XBB dari Singapura ke tanah air," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2022, dikutip dari mpr.go.id.
Menurut Lestari, mekanisme menghambat penyebaran Covid-19 harus ditingkatkan untuk merespons lonjakan kasus penularan di negara tetangga itu.
Apalagi berdasarkan catatan Singapore Tourism Board, Indonesia merupakan pasar pariwisata penting bagi Singapura.
Warga negara Indonesia tercatat sebagai wisatawan paling banyak berkunjung ke Singapura.
Dari total kunjungan 1,5 juta turis ke Singapura pada periode Januari 2022-Juni 2022, tercatat 282 ribu atau 18,8 persen adalah wisatawan asal Indonesia.
(Tribunnews.com, Widya)