TRIBUNNEWS.COM - Inilah gejala Omicron XBB.
Omicron XBB adalah varian mutasi virus Covid-19 yang baru-baru ini meningkatkan kasus infeksi Covid-19 di Singapura.
Gejala Omicron XBB disebut ringan dan tidak terlalu berbahaya.
Kebanyakan gejala Omicron XBB tergolong ringan, seperti sakit tenggorokan, batuk, dan hidung tersumbat.
Beberapa pasien terlihat memiliki gejala mialgia (nyeri otot) dan keluhan perut lainnya, dikutip dari Hindustan Times.
Meski gejala infeksinya ringan, Omicron XBB ini lebih menular daripada varian Omicron sebelumnya.
Baca juga: Covid XBB: Varian Baru Omicron yang Lebih Cepat Menular, Kebal Vaksin, dan Antibodi
Riwayat Penyakit dapat Pengaruhi Tingkat Infeksi
Tingkat keparahan akibat Omicron XBB tidak terlalu parah bagi pasien tanpa riwayat sakit berat.
Namun, faktor keparahan ini juga dipengaruhi oleh kesehatan dari pasien.
Misalnya, infeksi Omicron XBB dapat menjadi parah jika pasien menderita diabetes dan berusia lanjut.
Perubahan struktural pada virus ini sangat menular.
Menurut Dr Ankita Baidya, Konsultan Penyakit Menular, Rumah Sakit Manipal HCMCT, hal ini adalah bagian yang paling mengkhawatirkan karena Omicron XBB menjadi sangat menular.
Bahkan, Omicron XBB dapat menghindari respon imun atau vaksin.
Sehingga, jumlah pasien rawat inap akibat infeksi Omicron XBB juga meningkat.
Baca juga: 6 Cara Cegah Penularan Covid Omicron XBB: Vaksinasi Lengkap, Booster, dan Pakai Masker
Infeksi Covid-19 Omicron XBB di Berbagai Negara
Secara global, beberapa varian Omicron telah muncul misalnya di Amerika Serikat ada varian BQ.1, BQ.1.1, BF.7, BA.4.6, BA.2.75 dan BA.2.75.2.
Di negara lain, varian rekombinan XBB telah meningkat, hingga memicu peningkatan gelombang kasus baru di Singapura dalam hitungan hari, dikutip dari ABP Live.
Kasus Omicron XBB juga meningkat di Eropa dan Inggris.
Varian Omicron XBB pertama kali terdeteksi pada Agustus 2022 di India.
Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, Omicron XBB telah dilacak di lebih dari 17 negara di antaranya Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan AS.
Baca juga: Gejala Covid-19 Subvarian Omicron XBB pada Kasus Pertama di Indonesia
Kepala ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Soumya Swaminathan memperingatkan, beberapa negara mungkin akan mengalami gelombang baru akibat Omicron XBB.
Ia mencatat, Omicron XBB memiliki tujuh mutasi pada protein spike.
Sistem kekebalan manusia membutuhkan waktu untuk mengenali infeksi Omicron XBB.
Bahkan, Omicron XBB dapat menghindari sel-sel kekebalan dan dapat memasuki sel-sel tubuh lebih mudah untuk menyebabkan infeksi.
Terkait varian Omicron XBB ini, WHO meminta masyarakat tidak perlu panik.
Mereka menegaskan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan mendapatkan vaksinasi lengkap.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Omicron XBB