Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro mengimbau untuk melengkapi dosis vaksin Covid-19, terutama untuk booster.
"Harus tetap waspada serta membekali diri dengan protokol kesehatan. Dan juga melengkapi vaksin Covid-19 terutama booster Covid-19," ungkapnya secara virtual, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Covid-19 Meningkat, Pemerintah Perpanjang PPKM serta Galakkan Kembali Prokes dan Vaksinasi Booster
Saat ini, diketat peningkatan Kasus Covid-19 tengah terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Situasi ini diduga usai ditemukannya subvarian XBB.
Lebih lanjut, Riesa pun menanggapi perihal orang yang tetap terinfeksi meski sudah melakukan vaksinasi Covid-19.
Ia mengingatkan jika tujuan utama melakukan vaksin Covid-19 adalah mencegah terjadinya gejala yang parah serta menekan angka kematian.
Baca juga: Tak Diizinkan Naik Kereta Karena Belum Vaksin Booster, Penumpang Siram Petugas Loket Stasiun Gambir
"Karenanya semua orang harus melakukan vaksinasi atau booster, supaya setiap orang punya kekebalan tubuh yang berasal dari tubuh kita sendiri," tegasnya.
Selain itu melengkapi dosis vaksin Covid-19 juga punya tujuan lain, yaitu menghindari penyakit berat, apa lagi penderita komorbid.
Baca juga: Kenali Karakter Subvarian Omicron XBB, Lebih Cepat Menular, Gejala Tak Terlalu Parah, Batuk Pilek
Tujuan lain dari vaksinasi Covid-19 adalah gejala yang dirasakan lebih ringan.
Hal ini juga mengurangi risiko perburukan dan terkena Long Covid-19.
"Jadi sebaiknya melakukan antisipasi sebaik mungkin, dan sebagai salah satu ikhtiar supaya tetap menjaga kesehatan," tegasnya.
Jubir Pemerintah Sebut Ada Kenaikan Kasus Covid-19, Disinyalir Karena Subvarian XBB
Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro ingatkan ada kenaikan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir yang disinyalir dikarenakan subvarian XBB.
"Jadi memang seperti yang terjadi pada kurun waktu satu minggu terakhir, kita bisa lihat adanya kenaikan kasus Covid-19 pada 30 provinsi di Indonesia," ungkapnya secara virtual, Selasa (8/11/2022).
Ia pun memaparkan secara nasional, selama empat hari terakhir rata-rata ada pertambahan kasus 4700-4900 kasus setiap harinya.
"Sampai per 6 November 2022, terdapat 3.662 kasus. Dan yang sembuh, allhamdulillah juga banyak yaitu hampir 2500 kasus," kata dr Reisa lagi.
Kenaikan kasus Covid-19 saat ini kata Reisa disinyalir karena subvarian Omicron yaitu XBB.
"Disinyalir tren kenaikan kasus di Indonesia dikaitkan dengan adanya varian XBB yang ditemukan di sini," paparnya lagi.
Subvarian XBB memang banyak ditemukan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Diketahui, Omicron memang lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya.
Ternyata, subvarian XBB ini jauh lebih menular dibandingkan varian Omicron.
Bahkan dari omicron pertama, kata Reisa tingkat penularannnya mencapai 1,7 kali lebih cepat.
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan, meski aktivitas di luar sudah berangsur normal.
Kewaspadaan perlu ditingkatkan, apa lagi WHO belum mencabut status pandemi.