TRIBUNNEWS.COM - Berikut update data sebaran kasus positif Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, pada hari ini, Rabu (16/11/2022).
Menurut data dari Satgas Covid-19 hari ini terdapat penambahan kasus positif sebanyak 8.486 kasus.
Dibandingkan dengan kasus pada Selasa (15/11/2022) kemarin yang sebanyak 7.893 kasus, jumlah kasus hari ini mengalami peningkatan.
Total kasus positif Covid-19 hingga hari ini menjadi sebanyak 6.582.291 kasus, sejak awal terdeteksi pada Maret 2020 lalu.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 3.668 kasus.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 1.462 kasus, kemudian disusul Jawa Timur di posisi ketiga dengan 835 kasus.
Banten menempati posisi keempat dengan 814 kasus dan di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 573 kasus.
Baca juga: Masih Digunakan Sebagai RS Covid-19, Kementerian PUPR Perpanjang Peminjaman Wisma Atlet Kemayoran
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia pada Rabu (16/11/2022), dikutip dari data Satgas Covid-19:
- DKI Jakarta: 3.668
- Jawa Barat: 1.462
- Jawa Timur: 835
- Banten: 814
- Jawa Tengah: 573
- Bali: 184
- Kalimantan Timur: 149
- DI Yogyakarta: 121
- Sumatera Utara: 92
- Sumatera Selatan: 81
- Sulawesi Selatan: 63
- Lampung: 52
- Riau: 50
- Kalimantan Selatan: 50
- Papua: 38
- Sulawesi Tengah: 29
- Kalimantan Barat: 26
- Kalimantan Tengah: 24
- Kepulauan Riau: 22
- NTT: 20
- Bengkulu: 18
- NTB: 17
- Kalimantan Utara: 14
- Bangka Belitung: 14
- Papua Barat: 14
- Sulawesi Tenggara: 12
- Sumatera Barat: 12
- Jambi: 8
- Maluku: 7
- Aceh: 7
- Maluku Utara: 4
- Sulawesi Utara: 4
- Gorontalo: 1
- Sulawesi Barat: 1
Baca juga: Update Covid-19 Global 16 November 2022: Total Infeksi 640,8 Juta, Jumlah Pasien Sembuh 620,4 Juta
Pasien Diabetes Berisiko Alami Long Covid-19, Benarkah? Berikut Penjelasan Dokter
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, situasi masih pandemi, sehingga penderita diabetes melitus pun masih bertanya, apakah mereka rentan mengalamiLong Covid-19 setelah terinfeksi.
Terkait hal Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof.Dr.dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM pun berikan tanggapan.
"Bisa iya bisa tidak. Tapi secara logika dan teoritis memang bisa karena penderita diabetes sudah berisiko. Kan Covid-19, prinsipnya adalah inflamasi," ungkapnya pada webinar, Rabu (16/11/2022).
Menurut pemaparan Ketut, inflamasi bisa memperburuk insulin resistensi.
Baca juga: Jokowi: Dunia Tidak Boleh Mengulang Kesalahan Saat Pandemi Covid-19, Kita Perlu WHO Bertaring
Sehingga bisa merusak sel Beta Pankreas, yang memiliki fungsi untuk menghasilkan hormon Insulin.
"Secara teoritis, ada kemungkinan terjadi pada pasien Diabetes di kemudian hari," katanya lagi.
Namun, untuk memastikan iya atau tidak perlu ada studi jangka panjang.
"Bisa setelah era Covid-19, untuk membuktikan apakah prevalensi diabetes akan meningkat setelah Covid-19," tutupnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)