TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia, Jumat (16/12/2022).
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, kasus positif Covid-19 pada hari ini bertambah 1.451 kasus.
Data kasus baru Covid-19 tersebut tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 6.707.504 orang.
Penambahan kasus Covid-19 tersebut turun dibanding sehari sebelumnya, Kamis (15/12/2022).
Pada Kamis kemarin, kasus positif Covid-19 bertambah 1.785 kasus.
Kemudian, kasus sembuh Covid-19 di Indonesia bertambah 2.806 orang pada hari ini.
Total kasus sembuh Covid-19 di Indonesia berjumlah 6.515.100 kasus.
Kemarin, kasus sembuh Covid-19 bertambah sebanyak 3.779 kasus.
Lalu, pasien Covid-19 yang meninggal hari ini berjumlah 27 orang.
Total kasus meninggal karena Covid-19 di Indonesia berjumlah 160.362 orang.
Sehari sebelumnya, kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 24 orang.
Baca juga: Dinkes DKI: Belum Divaksin COVID-19 Sama Sekali Meningkatkan Risiko Dirawat Inap 3 Kali Lipat
Kata WHO soal Peningkatan Kasus Covid-19 di China
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, peningkatan kasus Covid-19 di China telah terjadi sebelum pemerintah Beijing mulai melonggarkan aturan pembatasan.
Dilansir Channel News Asia, pejabat China telah memperingatkan kasus infeksi Covid-19 dapat meningkat setelah pemerintah melonggarkan kebijakan nol-Covid, membatalkan pengujian massal dan karantina.
"Peningkatan kasus di China bukan karena pencabutan pembatasan Covid."
"Namun, peningkatan kasus telah dimulai jauh sebelum pelonggaran kebijakan nol-Covid," ujar Michael Ryan, chief emergency WHO.
“Ada narasi bahwa dalam beberapa hal China mencabut pembatasan dan tiba-tiba wabah semakin tidak terkendali,” jelas dia.
Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus di Musim Dingin, Joe Biden Tawarkan Tes Covid-19 Secara Gratis ke Masyarakat
Menurutnya, virus itu menyebar secara intensif karena tindakan pengendalian yang kurang efektif.
"Saya percaya pihak berwenang China telah memutuskan secara strategis bahwa bagi mereka itu bukan lagi pilihan terbaik," kata Michael Ryan mengacu pada langkah-langkah pengendalian.
Ryan juga menekankan, Pemerintah China perlu mengevaluasi tindakan pencegahan, terlebih varian Omicron cenderung lebih cepat menular.
“Penularan varian Omicron sangatlah cepat dan Pemerintah China sekali lagi harus mengubah cara pengendalian Omicron supaya wabah tidak semakin parah,” terangnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Mikael Dafit Adi Prasetyo)