Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subvarian Omicron yakni XBB 1.5 atau Kraken kini menjadi penyebab lonjakan kasus infeksi virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS).
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa subvarian ini memiliki dua kemampuan yang membuatnya lebih mudah menularkan dan lebih kuat bertahan dalam tubuh manusia.
Baca juga: Kraken Subvarian Omicron Paling Menular Belum Terdeteksi di RI, Kemenkes Perkuat Surveilans
"Varian (Omicron untuk subvarian XBB 1.5) ini mendominasi sekali ya, terutama karena dua kemampuan ya, jadi evolusi virus wabah itu memiliki dua hal yang menyebabkan dia semakin survive," kata Dicky, saat dihubungi Tribunnews, Rabu (11/1/2023).
Hal pertama yang harus diwaspadai adalah adalah kemampuan subvarian ini dalam menginfeksi manusia.
Melekatnya XBB 1.5 bahkan diibaratkan seperti lem super yang tidak mudah lepas dalam waktu cukup lama.
"Kemampuan dia melekat di Ace2 receptor (membuat) XBB makin melekat dan sudah seperti lem super, jadi dia melekat di sel tubuh manusia dan nggak lepas (dalam waktu) lama," jelas Dicky.
Sifat inilah yang membuat XBB 1.5 mampu melakukan perintah kepada sel dalam tubuh untuk terus melakukan 'copy dirinya' hingga menjadi virus yang begitu banyak.
Bahkan jumlah virusnya lebih banyak dari virus subvaran maupun varian pendahulunya.
"Dan itu yang membuat dia (XBB 1.5) terus mendoktrinasi memerintahkan sel untuk mengcopy dirinya, jadi virusnyanya banyak sekali, ini jauh lebih banyak dari virus subvarian sebelumnya," papar Dicky.
Itulah yang membuat XBB 1.5 sangat menular, karena penularan juga terutama terjadi melalui jumlah virus.
"Jumlah virus semakin banyak, (maka) semakin menular," tegs Dicky.
Selanjutnya, kemampuan kedua subvarian ini adalah mampu bertahan lebih lama dalam tubuh mereka yang tertular.
Karena sifatnya yang dapat secara mudah menembus pertahanan tubuh seseorang.
"Evolusi itu juga, kebertahanan suatu virus ditentukan oleh kemampuan dari virus itu lolos atau menerobos pertahanan tubuh atau antibodi, nah XB B1.5 ini juga semakin jago," papar Dicky.
Dua kemampuan ini yang membuat XBB 1.5 berpotensi menyebabkan ledakan kasus infeksi Covid-19 berikutnya secara global.
"Dan ini yang membuat akhirnya dia bisa mendominasi dan berpotensi menyebabkan gelombang berikutnya secara global ya," pungkas Dicky.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah merilis pernyataan terkait subvarian ini yang dianggap jauh lebih menular dibandingkan pendahulunya.