TRIBUNNEWS.COM - Kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 357 kasus pada Selasa (17/1/2023) hari ini.
Kali ini, kasus baru Covid-19 mengalami peningkatan dibandingkan pada Senin (16/1/2023), di angka 225 kasus.
Namun, berdasarkan data Satgas Covid-19, kasus Covid-19 di Indonesia kian melandai hingga kasusnya di bawah angka 500 kasus.
Kini, total kasus terkonfirmasi virus Corona berjumlah 6.726.668 kasus.
Kemudian, untuk kasus pasien sembuh dari virus Corona bertambah 572 orang pada Selasa ini.
Total pasien sembuh dari Covid-19 di Indonesia mencapai 6.559.303 orang.
Baca juga: Update Covid-19 Global 17 Januari 2023: Total Kematian 6.732.119
Sementara itu, untuk kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 7 orang.
Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia berjumlah 160.746 orang.
Adapun untuk kasus aktif di Indonesia, ada 6.619 kasus pada Selasa (17/1/2023).
Pakar Harap Pemerintah Tetap Lanjutkan Vaksinasi Covid-19 meski PPKM Dicabut
Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global, Dicky Budiman, menjelaskan strategi komunikasi pemerintah belum memadai ketika PPKM dicabut.
"Hal yang penting diintrospeksi oleh pemerintah adalah ketika mencabut PPKM tidak disertai dengan strategi komunikasi yang memadai," ungkapnya, Kamis (12/1/20223).
Lebih lanjut, Dicky menyampaikan, alasan mengapa strategi komunikasi belum memadai.
Satu di antaranya, karena ada euforia dan tidak menyampaikan mitigasi strategi.
"Tentu akan mengendurkan semangat antusiasme untuk vaksinasi Covid-19. Termasuk bagi anak-anaknya. Ini akan membuat pekerjaan pemerintah lebih berat lagi," jelas Dicky.
Pemerintah, kata Dicky, memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki strategi komunikasi dan melaksanakan vaksin Covid-19.
Baca juga: Pelonggaran Kebijakan Zero Covid-19 di China Berdampak Positif ke Pasar Asia
Dicky pun menyarankan, untuk melibatkan semua elemen, tidak hanya perhimpunan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), psikolog anak atau ahli sosial.
Namun, juga pihak sekolah, seperti guru serta orangtua.
Upaya ini, diharapkan bisa dilakukan dengan memberikan literasi yang mumpuni terkait vaksin Covid-19.
Selain itu, Dicky mengingatkan, untuk tidak mengabaikan vaksinasi Covid-19 pada kelompok lain.
"Bahwa tidak boleh mengabaikan vaksinasi pada kelompok dewasa, populasi umumnya baik primer dan booster pertama harus dikejar dan dilakukan," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Aisyah Nursyamsi)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona