News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

PB IDI Jelaskan Soal Penggunaan Masker, Meski PPKM Dicabut dan Booster Kedua Sudah Diberikan

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Warga beraktivitas jual beli di Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur, Senin (2/1/2023). Pemerintah RI melakukan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir 2022. Pemerintah tidak lagi membuat pembatasan terhadap kerumunan di masyarakat. Pencabutan PPKM tersebut diharapkan bisa mendorong perekonomian Indonesia agar tumbuh lebih baik pada tahun ini. Meski peraturan sudah di cabut, sejumlah warga masih memilih menggunakan masker karena sudah terbiasa. SURYA/PURWANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut sejak Jumat 30 Desember 2022.

Selain itu pemberian booster juga telah digalakkan untuk masyarakat umum.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah penggunaan masker di dalam ruangan masih dibutuhkan?

Terkait hal ini, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Erlina Burhan memberikan tanggapan.

Menurutnya,masker hari tetap digunakan.

Terlebih sejak PPKM dicabut aktivitas ekonomi dan sosial telah berjalan.

"Kalau ada keramaian tetap dianjurkan pakai masker. Sementara, dengan ppkm dicabut di dalam ruangan tertutup terutama tidak ada ventilasi sebaiknya pakai masker," ungkapnya pada media briefing virtual,Rabu (25/1/2023).

Namun jika di dalam ruangan tersebut memiliki ventilasi yang bagus dan tidak banyak orang, maka tidak mengapa mengenakan masker.

Lalu setelah booster kedua bagaimana, apakah bisa lepas masker?

Erlina dengan tegas menyampaikan jika pengguna masker sangat penting.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Sejak Pandemi Covid-19 PM Jepang Fumio Kishida Berpidato Tanpa Masker

"Itu tidak absolut, tetap saja kalau berada di keramaian, memakai masker walau sudah booster kedua," pungkasnya.

Karena dari data menujukkan vaksinasi Covid-19 tujuannya bukan lagi mencegah terinfeksi.

Tapi mencegah jangan sampai derajat keparahan penyakit lebih berat kalau memang terinfeksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini