News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jokowi: Kalau Dulu Kita Lockdown, Nggak Ada 3 Minggu Pasti Rusuh

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi dalam keterangannya di Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023) Jokowi memperkirakan, apabila Indonesia menerapkan kebijakan lockdown saat awal pandemi Covid-19, maka akan terjadi kerusuhan.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar masyarakat bersyukur lantaran Indonesia mampu mengendalikan pandemi Covid-19 tanpa lockdown.

"Kita memang harus bersyukur, pandeminya (Covid-19) bisa kita kendalikan tanpa lockdown," ujar Jokowi dalam keterangannya di Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023) yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi masih ingat, saat pertama kali pandemi masuk ke Indonesia, banyak pihak yang mendorong Jokowi melakukan lockdown untuk mengatasi penularan Covid-19.

"Pasti 90 persen minta lockdown semua. Utamanya yang menengah ke atas. Menteri juga sama, 80 persen (minta) 'Lockdown Pak'. Tapi kan kita menghitung masyarakat yang lain," tambah Jokowi.

Jokowi memperkirakan, apabila Indonesia menerapkan kebijakan lockdown, maka akan terjadi kerusuhan.

"Begitu kita lockdown, perhitungan saya saat itu, nggak ada 3 minggu pasti sudah rusuh," lanjutnya.

Baca juga: Bertemu 1 Jam 20 Menit di Istana, Surya Paloh Ungkap Pertemuannya Dengan Jokowi: Suasananya Baik

Hal tersebut karena masyarakat kecil tidak punya stok logistik dan tabungan yang mencukupi untuk bertahan lebih dari tiga minggu.

"Sehingga, meski saat itu gagap, gugup, tapi saya masih tenang, jernih dan bisa memutuskan dan alhamdulillah tidak keliru," tegas Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan, pembangunan di tanah air sudah dilakukan secara menyeluruh.

Jokowi mengklaim saat ini sudah menjadi Indonesia-sentris.

"Pertumbuhan itu 53 persen yang saya senang itu ada di luar Jawa. 47 persen ada di Jawa. Artinya kita sudah tidak Jawa-sentris lagi tapi Indonesia-sentris," ujar Jokowi, seperti yang telah diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.

Jokowi memaparkan, sejumlah negara semakin minat berinvestasi di Indonesia lantaran infrastruktur yang sudah merata di tanah air.

"Kenapa mereka mau berinvestasi, menurut saya ada banyak hal. Pertama pemerataan infrastruktur yang tidak hanya di Jawa saja tapi sudah hampir merata di luar Jawa," ucapnya.

Kemudian, Jokowi mengaku stabilitas politik kian terjaga, meski Indonesia telah memasuki tahun politik.

Terlebih, pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu menyaingi negara-negara maju.

Untuk itu, Jokowi meminta, capaian investasi ini agar dijaga stabilitasnya, sekalipun dalam sektor Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Investasi ini betul-betul harus kita jaga, baik investasi yang dalam ukuran kecil di UKM-UKM kita maupun yang gede di korporasi-korporasi yang masuk ke Indonesia," paparnya.

(Tribunnews.com, Widya, Nitis Hawaroh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini